PTUN Tolak Gugatan PB PTMSI, Kemenpora Tegaskan Komitmen Pembinaan Atlet

On Berita – Jakarta – Polemik dualisme organisasi dalam tubuh Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) kini memasuki fase penting. Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, melalui putusan Nomor 4/G/2025/PTUN.JKT, secara resmi menolak gugatan PB PTMSI terhadap Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Nomor 145 Tahun 2024.

Keputusan Menpora Nomor 145 Tahun 2024 itu sebelumnya diterbitkan sebagai langkah penyelesaian dualisme kepengurusan di tubuh PTMSI dan Ikatan Anggar Seluruh Indonesia. Dualisme ini dinilai mengganggu stabilitas pembinaan atlet, baik di level nasional maupun internasional.

Kemenpora RI menyatakan tetap menghormati proses hukum yang berjalan sebagai bentuk komitmen terhadap prinsip negara hukum dan due process of law. Meski demikian, putusan PTUN ini masih bersifat belum inkrah (belum berkekuatan hukum tetap). Kemenpora kini tengah mengkaji secara menyeluruh pertimbangan hukum yang tercantum dalam amar putusan, termasuk kemungkinan melanjutkan proses hukum ke tahap banding.

“Keputusan ini merupakan ikhtiar pemerintah untuk menata tata kelola organisasi olahraga nasional demi kepentingan pembinaan prestasi atlet secara berkelanjutan,” demikian ditegaskan Kemenpora dalam pernyataan resminya.

Dalam situasi ini, Kemenpora tetap memprioritaskan stabilitas pembinaan prestasi atlet, seraya terus berkoordinasi dengan KONI, KOI, dan seluruh pemangku kepentingan olahraga untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi dunia olahraga Indonesia.

Selain itu, Kemenpora juga membuka ruang dialog konstruktif dengan seluruh elemen organisasi cabang olahraga, agar tercipta kepastian hukum, stabilitas organisasi, dan keberlanjutan pembinaan atlet, dengan tetap mengedepankan kepentingan nasional dan masa depan atlet Indonesia di pentas dunia.

“Kami mengajak semua pihak menyikapi proses hukum ini secara bijak, dan tetap menomorsatukan kepentingan Merah Putih,” tutup pernyataan Kemenpora.