Gus Ipul: Sekolah Rakyat Resmi Dimulai Juli, 9.755 Siswa Siap Belajar

On Berita – Jakarta – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memastikan program Sekolah Rakyat akan dimulai serentak Juli 2025 di 100 titik. Program ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, dengan sistem berasrama dan pendidikan karakter menyeluruh.

Menteri Sosial Gus Ipul menyatakan bahwa program Sekolah Rakyat akan resmi dibuka pada Juli 2025 di 100 titik awal yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebanyak 9.755 siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem siap mengikuti pendidikan di sekolah berasrama tersebut.

Program ini akan didukung oleh 1.554 guru dan 3.390 tenaga pendidikan, dengan kurikulum yang menggabungkan pelajaran formal di siang hari dan pendidikan karakter di malam hari, termasuk nilai agama, kepemimpinan, serta keterampilan hidup.

“Sasaran kita anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang rentan putus sekolah. Rekrutmen dilakukan dengan sangat ketat menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan verifikasi lapangan,” jelas Gus Ipul.

Sekolah Rakyat dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA. Lokasi tersebar di 48 titik di Jawa, 22 di Sumatra, 15 di Sulawesi, serta masing-masing 4 di Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Maluku, serta 3 titik di Papua.

Gedung sekolah sementara akan memanfaatkan aset negara yang telah direnovasi. Ke depan, akan dibangun sekolah permanen seluas 8 hektare per titik, dengan kapasitas hingga 1.000 siswa dan biaya pembangunan hingga Rp200 miliar per unit.

Gus Ipul juga menegaskan pentingnya perlindungan anak di lingkungan asrama. “Tiga hal yang jadi perhatian: tidak boleh ada perundungan, kekerasan seksual, maupun intoleransi. Kementerian PPPA dan KPAI turut dilibatkan dalam sistem penjagaan ini,” tegasnya.

Untuk tenaga pendidik, guru direkrut dari PPPK dan lulusan PPG, sementara kepala sekolah berasal dari ASN. Seluruh rekrutmen dikoordinasikan dengan Kementerian PAN-RB, Kemendikdasmen, dan BKN.

Tahap kedua Sekolah Rakyat juga disiapkan di 100 titik tambahan, memanfaatkan gedung BLK milik Kemenaker dan aset daerah. Targetnya, menambah 10.600 siswa, 2.180 guru, dan 4.069 tenaga pendidikan.

“Insya Allah, di bulan Juli nanti kedua tahap ini bisa mulai proses belajar mengajar,” ujar Gus Ipul.