Saham BBCA Anjlok 9 Desember 2025: Penyebab dan Dampaknya bagi IHSG
3 mins read

Saham BBCA Anjlok 9 Desember 2025: Penyebab dan Dampaknya bagi IHSG

On Berita – Jakarta – Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali menjadi fokus utama pelaku pasar pada Selasa, 9 Desember 2025, setelah mengalami penurunan tajam dan menyeret pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Sebagai bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, setiap pergerakan BBCA selalu memberi pengaruh signifikan. Maka tak heran, aksi jual yang terjadi hari ini langsung menciptakan kekhawatiran baru di kalangan investor ritel maupun institusi.

Penyebab Turunnya Saham BBCA

Penurunan harga BBCA yang cukup dalam pada perdagangan hari ini didorong oleh beberapa faktor, dan yang paling dominan adalah aksi jual asing (foreign net sell).

Investor asing tercatat melepas saham BBCA dalam jumlah besar, memicu tekanan jual yang berlangsung sepanjang sesi perdagangan.

Selain faktor aliran dana keluar, kondisi pasar global yang masih dibayangi ketidakpastian juga memberi efek tambahan.

Investor asing cenderung melakukan penyesuaian portofolio, terutama pada saham dengan kapitalisasi besar seperti BBCA, demi mengamankan posisi di tengah dinamika pasar internasional.

Beberapa sentimen yang turut memperkuat tekanan di antaranya:

  • Kekhawatiran atas prospek pertumbuhan kredit di sektor perbankan.
  • Ekspektasi perlambatan ekonomi yang membuat pelaku pasar lebih konservatif.
  • Normalisasi suku bunga, yang memengaruhi proyeksi margin keuntungan bank.

Kombinasi faktor tersebut akhirnya membuat BBCA menjadi pemberat terbesar IHSG, yang tercatat melemah sekitar 0,61% pada penutupan sesi.

Dampak Bagi Investor

Bagi investor yang memegang saham BBCA pada level harga lebih tinggi, penurunan ini tentu memberikan tekanan pada nilai portofolio.

Namun bagi investor jangka panjang, momen koreksi seperti ini kerap dianggap sebagai kesempatan untuk membeli saham dengan fundamental kuat pada harga yang lebih rendah.

Dari sisi pasar secara keseluruhan, koreksi dalam pada saham BBCA memberikan dampak domino karena bobotnya yang besar dalam IHSG.

Sehingga setiap pergerakan signifikan di BBCA hampir pasti akan memengaruhi indeks secara umum.

Dividen BBCA: Berapa Nilainya untuk 1 Lot?

Untuk tahun buku 2025, BBCA telah membagikan dividen interim sebesar Rp55 per lembar saham.

Dengan ketentuan 1 lot = 100 lembar, maka total dividen interim yang diterima investor adalah: 100 × Rp55 = Rp5.500

Jumlah ini berpotensi bertambah apabila perusahaan kembali mengumumkan dividen final yang biasanya lebih besar.

Komposisi Pemegang Saham BBCA

Struktur kepemilikan BBCA masih didominasi oleh:

  • PT Dwimuria Investama Andalan dengan porsi sekitar 54,94%,
  • Sementara 45,06% saham beredar di publik.

Dominasi tersebut menempatkan kendali strategi perusahaan di tangan pemegang saham mayoritas, sementara saham publik tetap menjadi sumber likuiditas pasar.

Harga BBCA Hari Ini

Pada penutupan perdagangan Selasa (9/12/2025), saham BBCA berada di level Rp8.100 per lembar, sehingga harga 1 lot menjadi Rp810.000.

Penurunan ini membuat saham BBCA kembali dilirik sebagai salah satu blue chip yang sedang “diskon”.

Momentum atau Waspada?

Koreksi yang terjadi pada BBCA hari ini lebih banyak didorong oleh sentimen pasar dan arus modal asing, bukan karena perubahan fundamental perusahaan.

Investor jangka panjang yang percaya pada stabilitas BBCA dapat melihat momen ini sebagai peluang akumulasi. Namun tetap penting untuk mempertimbangkan risiko pasar dan profil investasi masing-masing.

#OnBerita #SahamBBCA #BCATurun #IHSG #MarketUpdate #InvestasiSaham #BlueChip #PasarModal #InvestorAlert

Penulis : Rizky Saptanugraha

Editor : Ali Ramadhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *