Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah: Aktivitas Warga Terganggu dan Infrastruktur Terancam
On Berita – Sejumlah wilayah pesisir di Indonesia kembali diterjang banjir rob yang terjadi sejak beberapa hari terakhir. Kenaikan permukaan air laut yang cukup signifikan membuat pemukiman warga, ruas jalan utama, hingga kawasan pertokoan terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. Sejumlah daerah pesisir seperti di pantai utara Jawa, sebagian wilayah Sumatera, dan kawasan pesisir Kalimantan menjadi lokasi yang paling terdampak.
Warga melaporkan bahwa banjir rob kali ini terjadi dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan biasanya. Pada beberapa titik, ketinggian air mencapai 50–80 cm sehingga aktivitas harian warga terganggu. Banyak pedagang terpaksa menutup kios, sementara akses kendaraan di sepanjang pesisir lumpuh karena air terus naik pada jam-jam tertentu. Beberapa sekolah bahkan menghentikan kegiatan belajar untuk sementara demi keselamatan siswa.
Menurut keterangan sementara dari otoritas kebencanaan daerah, fenomena rob dipicu oleh pasang purnama yang bertepatan dengan angin kuat dari lautan. Kombinasi ini menyebabkan air laut meluap ke daratan lebih jauh dan lebih cepat. Selain itu, penurunan permukaan tanah di wilayah tertentu makin memperparah dampak genangan.
Masyarakat yang terdampak mengeluhkan lambatnya penanganan, terutama terkait penyedotan air dan penyediaan pompa tambahan di area yang sering terendam. Sejumlah warga menaruh harapan agar pemerintah daerah memperkuat sistem tanggul, memperbaiki drainase, serta menyiapkan langkah mitigasi jangka panjang untuk mengurangi risiko rob yang semakin sering terjadi setiap tahun.
Sementara itu, pihak BPBD terus memantau perkembangan dan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi warga yang tinggal di dekat bibir pantai. Warga juga diminta menjaga keselamatan dan menghindari aktivitas di area yang sedang terendam air untuk mencegah risiko terseret arus atau tersengat aliran listrik.
#ONBerita #BanjirRob #RobPesisir #BanjirHariIni
Penulis : Woko Baruno
Editor : Ali Ramadhan
