Supermoon Cold Moon Muncul 4–5 Desember 2025, Ini Waktu Puncak dan Fakta Astronomisnya
On Berita – Jakarta – Fenomena langit kembali menjadi sorotan pada awal Desember 2025. Bulan Purnama Supermoon atau yang dikenal sebagai Cold Moon diprediksi akan menghiasi langit pada 4–5 Desember.
Masyarakat dapat menyaksikan Bulan dengan ukuran lebih besar dan cahaya lebih terang dibanding purnama pada umumnya. Fenomena ini dikonfirmasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui keterangan resminya.
Supermoon sendiri bukan peristiwa baru, namun selalu menjadi salah satu momen astronomis yang paling dinantikan.
Banyak warga memanfaatkannya untuk mengabadikan foto, mengamati langit, atau sekadar menikmati keindahan malam tanpa perlu alat bantu khusus.
Apa yang Dimaksud dengan Supermoon?
BMKG menjelaskan bahwa Supermoon terjadi ketika Bulan berada pada posisi perige, yaitu jarak terdekatnya dengan Bumi, dan momen tersebut bertepatan dengan fase Bulan Purnama.
Kombinasi ini membuat ukuran Bulan terlihat lebih besar serta pancaran cahayanya tampak lebih kuat.
Dalam kondisi tertentu, Supermoon dapat tampak hingga 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibanding purnama di periode lainnya.
Hal ini karena jarak Bulan yang lebih dekat membuat diameter tampak (apparent diameter) terlihat meningkat secara signifikan dari permukaan Bumi.
Fenomena ini dapat diamati langsung dengan mata telanjang. Namun, pengaruh awan, polusi cahaya, dan kondisi cuaca menjadi faktor penentu seberapa jelas masyarakat dapat menikmati keindahannya.
Kapan Puncak Supermoon Terjadi?
Dalam penjelasannya, BMKG menyebut bahwa fase puncak Supermoon Cold Moon akan berlangsung pada:
- 5 Desember 2025 pukul 06.14 WIB.
Meski terjadi pada pagi hari, pengamatan paling optimal tetap terjadi pada malam 4 Desember hingga dini hari 5 Desember, ketika Bulan masih berada di langit malam pada sebagian besar wilayah Indonesia.
Sebelumnya, posisi perige Bulan terjadi pada:
- 4 Desember 2025 pukul 18.05 WIB.
Karena perige terjadi beberapa jam sebelum fase purnama, masyarakat sudah bisa melihat Bulan tampak besar sejak malam tanggal 4. Fenomena akan berlangsung hingga memasuki pagi hari tanggal 5 Desember.
Seberapa Dekat Jarak Bulan ke Bumi?
BMKG juga merilis data astronomis jarak Bulan pada momen tersebut. Pada puncak purnama 5 Desember 2025, jarak Bulan dari Bumi berada di sekitar 357.219 kilometer, dengan ukuran semi-diameter sekitar 16′ 43,19″.
Sementara saat mencapai perige pada 4 Desember 2025, jaraknya menjadi sekitar 356.965 kilometer, yang merupakan salah satu jarak terdekat sepanjang tahun 2025.
Untuk perbandingan, pada purnama apogee (jarak terjauh) yang terjadi pada 13 April 2025, jarak Bulan mencapai 406.006 kilometer.
Perbedaan hampir 50 ribu kilometer ini membuat Supermoon Desember jauh lebih menonjol dari sisi visual.
Tips Menikmati Supermoon Agar Lebih Maksimal
BMKG memberi beberapa rekomendasi agar pengalaman mengamati Supermoon lebih optimal:
- Cari lokasi minim polusi Cahaya: Area terbuka, dataran tinggi, pantai, atau tempat jauh dari lampu kota memberikan pemandangan terbaik.
- Gunakan tripod atau penyangga ponsel saat memotret: Cahaya purnama yang terang tetap membutuhkan stabilitas agar hasil foto tidak blur.
- Pilih waktu pengamatan malam hari: Malam 4 Desember hingga dini hari 5 Desember adalah waktu terbaik untuk melihat ukuran Bulan yang paling besar.
- Pastikan kondisi langit cerah: Cuaca berawan atau hujan dapat menghalangi pengamatan.
Fenomena Supermoon Cold Moon dapat dinikmati oleh semua kalangan, termasuk anak-anak, tanpa risiko bagi mata.
Ini menjadi kesempatan langka untuk menyaksikan keindahan alam semesta secara langsung.
#OnBerita #Supermoon #ColdMoon #FenomenaAstronomi #FenomenaLangit
Penulis : Rizky Saptanugraha
Editor : Ali Ramadhan
