Pasang Air Laut Picu Banjir Rob di Banyak Daerah, Warga Diminta Waspada
On Berita – Jakarta — Sejumlah wilayah pesisir di Indonesia kembali dilanda banjir rob pada awal pekan ini. Fenomena pasang air laut yang terjadi sejak dini hari menyebabkan air menggenangi kawasan permukiman, fasilitas publik, hingga ruas jalan utama. Beberapa wilayah yang terdampak antara lain pesisir Jakarta Utara, Semarang, Pekalongan, serta sebagian daerah pesisir di Kabupaten Subang dan Indramayu.
Di Jakarta Utara, banjir rob mulai terlihat sekitar pukul lima pagi. Genangan air yang awalnya hanya setinggi mata kaki dengan cepat bertambah hingga 30–60 sentimeter. Warga yang tengah bersiap berangkat bekerja terpaksa berjalan menerobos air, sementara para pengendara motor memilih memutar arah untuk menghindari risiko mogok. Sejumlah sekolah dan kios di area Pantai Mutiara, Muara Baru, hingga Pluit memutuskan menunda kegiatan pagi karena akses jalan sulit dilalui.
Sementara itu, di Semarang, luapan air laut masuk melalui kawasan pelabuhan dan merembet ke permukiman Tambaklorok. Para pedagang ikan di sekitar pelabuhan harus mengamankan barang dagangan mereka lebih cepat dari biasanya. Warga juga tampak mengevakuasi barang-barang elektronik ke tempat yang lebih tinggi. Pemerintah Kota Semarang menurunkan petugas gabungan dari BPBD, dinas perhubungan, dan satuan polisi pamong praja untuk membantu proses penyedotan dan penutupan sementara jalur yang terlalu tergenang.
Kondisi lebih berat terjadi di Pekalongan, terutama di wilayah pesisir utara yang merupakan daerah langganan rob. Ketinggian air mencapai 70 sentimeter di beberapa titik, memaksa sebagian warga mengungsi ke rumah kerabat karena rumah mereka kembali terendam. Selain aktivitas warga yang terganggu, banjir rob juga berdampak pada sebagian pelaku usaha kecil yang terpaksa menutup tempat usaha karena air terus naik menjelang siang.
BPBD di berbagai daerah meminta warga tetap siaga mengingat kondisi pasang maksimum diprediksi berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa fenomena rob kali ini dipicu oleh fase bulan purnama yang menyebabkan kenaikan tinggi muka air laut. Ditambah dengan angin pesisir yang cukup kuat, rob menjadi lebih cepat naik dan meluas.
Pemerintah daerah menghimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di area tanggul atau bibir pantai saat air pasang, serta segera melapor jika terjadi kerusakan tanggul atau potensi longsoran. Warga juga diminta berhati-hati terhadap kabel listrik yang terendam dan selalu mematikan aliran listrik jika air sudah memasuki rumah.
Hingga siang hari, sebagian wilayah mulai menunjukkan penurunan ketinggian air, tetapi proses surut diperkirakan berlangsung lambat. Masyarakat berharap penanganan rob dapat ditingkatkan, khususnya melalui perbaikan tanggul dan penataan sistem drainase yang lebih baik agar kejadian serupa tidak terus berulang.
#Onberita #BanjirRob #RobPesisir #BanjirPesisir #BMKG #BPBD
Penulis : Galang
Editor : Ali Ramadhan
