Pendamping Harus Jujur dan Berbasis Data, Pesan Keras Gus Ipul di Pasuruan
Jakarta — On Berita — 16 November 2025, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, kembali menegaskan pentingnya integritas dalam tugas para pendamping sosial. Dalam dialog Kesejahteraan Sosial dan Sekolah Rakyat yang digelar di Gedung Kesenian Darmoyudo, Kota Pasuruan, Sabtu (15/11/2025), ia menekankan bahwa seluruh proses pendampingan harus mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Menurut Gus Ipul, pendamping adalah garda terdepan dalam menjamin ketepatan sasaran program, terutama ketika menjaring calon siswa Sekolah Rakyat. Ia menekankan bahwa hanya anak-anak dari keluarga kategori desil 1 hingga maksimal desil 2 yang berhak mendapat kesempatan tersebut.
“Pendamping harus bekerja dengan mengandalkan data. Cek dulu datanya, baru turun ke lapangan. Jangan sampai yang seharusnya berhak justru terlewat,” ujarnya.
Acara tersebut turut dihadiri berbagai unsur pilar sosial seperti Pendamping PKH, Pendamping Rehabilitasi Sosial, TKSK, PSM, Tagana, Karang Taruna, hingga Pelopor Perdamaian.
Dalam arahannya, Gus Ipul memperingatkan keras agar tidak ada permainan dalam proses rekrutmen siswa atau penyaluran bantuan sosial. Ia menolak keras segala bentuk suap, titipan, maupun manipulasi data.
“Sekolah Rakyat didirikan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. Jangan sampai ada yang memanfaatkan posisi untuk keuntungan pribadi,” katanya.
Tak hanya soal seleksi siswa, para pendamping juga diminta terlibat aktif dalam upaya pemberdayaan keluarga penerima manfaat. Gus Ipul menjelaskan bahwa Kemensos kini mendorong perubahan dari pendekatan perlindungan sosial menuju pemberdayaan, agar masyarakat menjadi lebih mandiri dan tidak selamanya bergantung pada bantuan.
Ia bahkan menetapkan target yang cukup tegas: setiap pendamping diharapkan mampu mengeluarkan (menggradasi) setidaknya 10 KPM dari ketergantungan Bansos setiap tahunnya.“Paling lama lima tahun menerima bantuan. Setelah itu harus ada perubahan, harus lebih mandiri,” tegasnya.
Gus Ipul juga menyoroti adanya pelanggaran yang dilakukan sejumlah pendamping. Tahun ini saja, hampir 500 orang telah menerima peringatan, dan 49 di antaranya diberhentikan karena terbukti melakukan penyimpangan.
“Sudah saatnya berhenti memanfaatkan uang negara untuk kepentingan pribadi. Bantuan harus sampai utuh kepada yang berhak,” tegasnya lagi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, Bupati Pasuruan Mochamad Rusdi Sutejo, Wakil Wali Kota Pasuruan Mokhamad Nawawi, pimpinan Forkopimda, serta para pejabat tinggi dari Kementerian Sosial.
#GusIpul #Kemensos #PendampingSosial #SekolahRakyat #DTSEN #DataTunggalSosialEkonomi
Penulis : Mohammad Hanif Aulia
Editor : Ali Ramadhan
Sumber : Berita Kemensos | Jakarta, 16 November 2025
Sumber : https://kemensos.go.id/berita-terkini/menteri-sosial-1/Pesan-Gus-Ipul-ke-Pendamping:-Kerja-Pakai-Data-dan-Jangan-Mainkan-Uang-Negara
