Wamendukbangga Ajak Semua Pihak Berkolaborasi Tekan Risiko Stunting di Indonesia
2 mins read

Wamendukbangga Ajak Semua Pihak Berkolaborasi Tekan Risiko Stunting di Indonesia

On Berita – Jakarta – Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Wamendukbangga/BKKBN) Isyana Bagoes Oka membuka peluang kolaborasi lintas sektor untuk menekan angka stunting di Indonesia. Ia menegaskan pentingnya peran masyarakat dan dunia usaha dalam menciptakan sanitasi sehat serta mendukung keluarga berisiko stunting agar lebih sejahtera.

Wamendukbangga/BKKBN Isyana Bagoes Oka menegaskan komitmennya dalam memperkuat kolaborasi dengan semua pihak untuk membantu pemerintah menekan angka stunting nasional. Menurutnya, keberhasilan program ini membutuhkan partisipasi aktif masyarakat, dunia usaha, hingga komunitas lokal.

“Dari kunjungan ini kami lihat langsung masih ada keluarga yang buang air di kebun atau sungai. Inilah mengapa partisipasi masyarakat sangat penting,” ujar Isyana Bagoes Oka dalam keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Bali, Kamis (6/11/2025).

Isyana melakukan peninjauan langsung terhadap dua keluarga berisiko stunting di Banjar Dinas Kebon, Desa Bukit, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Rabu (5/11). Ia menyebutkan bahwa sanitasi menjadi salah satu faktor penting dalam upaya pencegahan stunting selain asupan gizi.

Dalam kunjungan tersebut, Isyana juga menyoroti peran dunia usaha melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Ia memberikan apresiasi kepada pelaku usaha oleh-oleh ternama, Ajik Krisna, yang menjadi orang tua asuh dengan membantu pembangunan jamban sehat bagi keluarga berisiko stunting di wilayah tersebut.

“Bantuan dari sektor swasta seperti ini memastikan intervensi benar-benar tepat sasaran dan berdampak nyata,” ujar Isyana.

Menurutnya, keberhasilan menurunkan angka stunting tidak hanya bergantung pada perbaikan gizi, tetapi juga pada edukasi tentang pola makan sehat, sanitasi layak, dan pemantauan tumbuh kembang anak.

Melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK) di setiap desa, Kemendukbangga/BKKBN terus melakukan pendampingan kepada keluarga berisiko agar mendapat perhatian khusus selama periode emas seribu hari pertama kehidupan (HPK).

Salah satu keluarga penerima manfaat, Gusti Ngurah Antara, tinggal di rumah sederhana dengan kamar mandi berdinding terpal dan belum memiliki jamban layak. Anak kedua mereka, Gusti Ayu Kadek Wiliantari yang berusia 18 bulan, kini menjadi penerima manfaat program Genting dan mendapatkan pendampingan intensif terkait gizi, pola asuh, serta sanitasi keluarga.

Kondisi serupa juga dialami keluarga I Gede Putu yang masih tinggal di rumah berlantai tanah dan berdinding batako tanpa plester. Melalui kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha, diharapkan lebih banyak keluarga dapat keluar dari risiko stunting dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Langkah yang diambil Wamendukbangga ini menjadi contoh nyata bahwa pencegahan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa.

#CegahStunting #BKKBN #Wamendukbangga #KesehatanKeluarga #GerakanGenting #KolaborasiPemerintah #SanitasiLayak #AnakSehat #ONBERITA #OnBerita #OnBeritaNasional #OnBeritaJakarta

Penulis : Rizky Sapta Nugraha

Editor : Ali Ramadhan

Sumber : Berita Kemendukbangga RI | 8 November 2025 https://www.kemendukbangga.go.id/posts/f9c41e3c-5649-422e-ad5c-7c2994ff00e5-wamendukbangga-buka-kolaborasi-dengan-semua-pihak-untuk-tekan-stunting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *