Mendukbangga: Adujaknas 2025 Harus Berdampak Nyata bagi Remaja Indonesia
On Berita – Jakarta – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menegaskan bahwa kegiatan Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas GenRe Nasional (Adujaknas) 2025 harus membawa manfaat dan dampak nyata bagi remaja di Indonesia.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menegaskan bahwa kegiatan Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas GenRe Nasional (Adujaknas) 2025 bukan sekadar ajang kontestasi, tetapi harus memiliki manfaat nyata bagi remaja Indonesia.
“Jangan sampai Adujaknas ini hanya sekadar kontestasi. Kegiatan ini harus berdampak dan bermanfaat bagi para remaja,” ujar Wihaji saat menutup Adujaknas 2025 di Laman Tugu Sirih, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Kamis (23/10/2025).
Tahun ini, acara Adujaknas diselenggarakan di tengah masyarakat, bukan di hotel seperti biasanya. Menurut Wihaji, hal ini bertujuan agar publik mengetahui lebih jauh tentang program Generasi Berencana (GenRe) serta tujuannya dalam membentuk generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkarakter.
Wihaji berharap seluruh peserta Adujaknas mampu melahirkan program-program positif yang berdampak bagi masyarakat setelah kembali ke daerah masing-masing.
“Kemendukbangga akan terus memantau kegiatan peserta pascapulang dari Kepri. Mudah-mudahan hasilnya bermanfaat, terutama bagi generasi sebayanya,” ucapnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Mendukbangga juga menjanjikan beasiswa bagi para pemenang Adujaknas 2025 agar semangat mereka terus terjaga.
Dalam kesempatan itu, Wihaji juga menyoroti tiga isu krusial bagi remaja yang menjadi fokus GenRe, yaitu:
- Tidak melakukan pernikahan dini, karena berisiko memicu stunting.
 - Menolak seks pranikah atau seks bebas.
 - Menjauhi narkoba dan segala bentuk penyalahgunaannya.
 
“Tiga isu ini harus dikampanyekan secara masif oleh para duta GenRe untuk menyelamatkan remaja dari dampak negatifnya,” tegas Wihaji.
Ia juga mengingatkan pentingnya pengelolaan penggunaan gawai secara bijak, karena hasil survei menunjukkan bahwa remaja bisa menghabiskan rata-rata 7,8 jam per hari menggunakan gawai.
“Gawai bisa merusak mental jika tidak dikelola dengan baik. Remaja harus mampu mengatur waktu dan membatasi diri,” ujarnya.
Dalam penutupan acara, Wihaji turut memuji Kepri sebagai tuan rumah Adujaknas 2025 yang sukses menyelenggarakan kegiatan dengan baik serta menampilkan potensi alam dan kuliner yang memikat.
Selama tiga hari pelaksanaan (20–23 Oktober 2025), sekitar 800 peserta terlibat dalam berbagai kegiatan positif seperti penanaman mangrove dan kunjungan ke kawasan resort Lagoi, Kabupaten Bintan.
“Saya yakin momentum di Kepri akan menjadi kenangan tak terlupakan bagi seluruh peserta,” tutur Wihaji.
Acara ditutup dengan penyerahan hadiah dan piagam penghargaan kepada para pemenang Duta GenRe Indonesia 2025 oleh Menteri Wihaji bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
#Adujaknas2025 #GenReIndonesia #Mendukbangga #BKKBN #RemajaBerkarya #PencegahanStunting #EdukasiRemaja #BeritaNasional #OnBerita #ONBERITA #OnBeritaNasional #OnBeritaJakarta
Penulis : Rizky Sapta Nugraha
Editor : Ali Ramadhan
Sumber : Berita Kemendukbangga RI | 25 Oktober 2025 https://kemendukbangga.go.id/posts/6855a680-1bf1-4687-867a-2f8c8a4b8a66-mendukbangga-adujaknas-harus-bermanfaat-bagi-remaja-indonesia
