Hari Tani Nasional, Kemensetneg Serap Aspirasi Petani Lewat Diskusi dan Dialog Terbuka
2 mins read

Hari Tani Nasional, Kemensetneg Serap Aspirasi Petani Lewat Diskusi dan Dialog Terbuka

On Berita – Jakarta – Memperingati Hari Tani Nasional, Kemensetneg bersama sejumlah kementerian menyambut aksi damai berbagai elemen petani dengan dialog dan serap aspirasi di Jakarta.

Peringatan Hari Tani Nasional 2025 diwarnai aksi damai dari berbagai elemen petani dan mahasiswa yang tergabung dalam Gabungan Serikat Petani Indonesia (SPI), PPUKI Lampung, KNARA, LMND, AGRA, GMNI, MBB, KPPR, hingga SBSI 1992. Aksi yang berlangsung di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (24/9), mengusung tuntutan utama “Reforma Agraria untuk Kedaulatan Pangan” dan “Tanah untuk Rakyat”.

Menindaklanjuti aspirasi tersebut, perwakilan pemerintah membuka ruang dialog di Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), dihadiri Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Wamensesneg Juri Ardiantoro, serta Wamenperin Faisol Reza. Pertemuan ini menjadi wadah untuk menyampaikan keluhan dan usulan terkait persoalan agraria, akses lahan, hingga harga hasil pertanian.

Ketua Umum SPI, Henry Saragih, menegaskan bahwa akses tanah yang adil akan memperkuat ekonomi petani dan meningkatkan daya beli masyarakat desa. Hal senada disampaikan Pandi dari SPI Bogor, yang menyoroti maraknya alih fungsi lahan menjadi perumahan di Cibubulang. “Kalau ini terus dibiarkan, pasokan pangan lokal bisa hilang,” ujarnya.

Dari Indramayu, Damar mengungkapkan ketimpangan penguasaan tanah mencapai 73% sehingga memicu tingginya angka kemiskinan. Sementara itu, Syaiful dari AGRA menekankan bahwa kehadiran petani di Jakarta bukan sekadar memperingati Hari Tani, tetapi juga menyuarakan masalah konkret, termasuk konflik lahan di berbagai daerah.

Isu lain datang dari Meri dan Ariyanto, petani singkong asal Lampung, yang menyoroti praktik pemotongan harga sepihak oleh pabrik. Menurut mereka, kebijakan pemerintah di lapangan belum sepenuhnya dijalankan.

Wamensesneg Juri Ardiantoro menegaskan bahwa visi Presiden dalam mewujudkan kedaulatan pangan membutuhkan dukungan nyata terhadap petani. Ia meminta agar kasus-kasus lahan dilaporkan secara detail agar bisa ditangani lintas kementerian dan pemerintah daerah.

Wamenperin Faisol Reza menambahkan, revisi sejumlah regulasi terkait pertanian akan dikaji sesuai aspirasi petani. Ia menekankan bahwa kebijakan impor pangan yang dijalankan pemerintah adalah bagian dari strategi menjaga ketahanan pangan.

Sementara itu, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan bahwa isu pertanian seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah. “Aspirasi petani harus segera direspons dan diimplementasikan agar kedaulatan pangan benar-benar terwujud,” ujarnya.

Pertemuan ini menandai langkah awal pemerintah dalam menyerap aspirasi petani secara terbuka, dengan janji akan menindaklanjutinya melalui koordinasi lintas sektor.

#HariTaniNasional #ReformaAgraria #KedaulatanPangan #Petani #PertanianIndonesia #TanahUntukRakyat #KetahananPangan #AksiDamaiPetani #DialogPemerintahPetani #ONBERITA #OnBerita #OnBeritaNasional #OnBeritaJakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *