
FORPEDA Desak Kapolri Copot AKP Sigit Barazily, Diduga Lindungi Pungli Batu Bara di Way Kanan
Way Kanan, Lampung — On Berita — Forum Peduli Daerah Lampung (FORPEDA) tidak lagi bisa menahan kemarahan atas pembiaran praktik pungli angkutan batu bara, oleh sekelompok preman dan dugaan kuat keterlibatan aparat penegak hukum di wilayah Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung.
Dalam pernyataan terbarunya, FORPEDA secara tegas dan terbuka mendesak Kapolri memeriksa Kasat Reskrim untuk segera mencopot dan memecat AKP. Sigit Barazily Kasat Reskrim Way Kanan, karena telah nyata-nyata gagal menjalankan tugas, bahkan patut diduga keras ikut bermain dalam melindungi mafia pungli angkutan batu bara dan tambang emas ilegal yang merajalela di wilayah hukumnya.
“Kasat Reskrim Way Kanan harus dicopot segera mungkin. Ini bukan hanya soal kelalaian, ini sudah masuk kategori pengkhianatan terhadap institusi Polri dan rakyat. Ketika rakyat menjerit dalam situasi saat ini, mereka malah berpesta dengan para pemalak jalanan, mereka malah membackingi para oknum preman yang melakukan pungli!” tegas Wakil Ketua FORPEDA, Wahyu Saputra, dalam pernyataan resminya pada Selasa (2/9/2025).
Menurut Wahyu, semua sandiwara razia yang dilakukan aparat di Way Kanan hanya ilusi penegakan hukum yang dikemas rapi untuk mengelabui publik. Faktanya, setiap tindakan aparat selalu diwarnai dengan “bocoran informasi” ke para pelaku pungli, sehingga pos pungli kosong saat aparat tiba. Ini bukan kelalaian, ini kerja sama busuk!
FORPEDA GERAM: “AKP. Sigit Barazily KASAT RESKRIM WAY KANAN SUDAH TIDAK LAYAK DIPERCAYA!
Dalam tuntutannya, FORPEDA menyatakan telah kehilangan kepercayaan sepenuhnya terhadap institusi Polres Way Kanan, terutama kepada Kasat Reskrim yang diduga kuat menjadi beking atau membiarkan praktik ini terus berjalan selama bertahun-tahun tanpa sentuhan hukum yang nyata.
Kami akan terus berjuang sampai AKP. Sigit Barazily Kasat Reskrim Way Kanan dicopot dari jabatannya karena dianggap sudah menciderai instiduti POLRI.
“Kami melihat sendiri bagaimana permainan ini dijalankan. Para pelaku merasa tak tersentuh hukum karena merasa dilindungi. Kalau bukan ada oknum aparat di belakang mereka, mustahil mereka bisa sekebal itu!” Ujar Wahyu Saputra.
Lebih jauh, FORPEDA menegaskan bahwa apa yang terjadi di Way Kanan adalah bentuk pengkhianatan terhadap negara dan Presiden. Padahal, Presiden Prabowo Subianto sudah jelas menegaskan dalam berbagai pidatonya bahwa pungli adalah musuh negara, dan siapapun yang terlibat baik dari unsur TNI, Polri, pejabat aktif atau tidak akan ditindak tegas.
FORPEDA SIAP BAWA DOKUMEN/DATA UNTUK DISERAHKAN KE ISTANA, PPATK, & KOMISI III DPR RI
FORPEDA menyatakan telah mengantongi dokumen, bukti lapangan, rekaman, dan laporan keuangan setoran pungli yang siap dibawa ke Jakarta. Mereka bertekad menjadikan persoalan ini sebagai isu nasional, dan tak akan berhenti sebelum para pelaku termasuk oknum aparat yang membekingi mafia pungli angkutan batu bara ini diseret ke meja hijau.
TUNTUTAN TEGAS FORPEDA:
1. Tangkap Riduan alias Dowan, Sufei, Romi, Cik Din, dan Ansabak, Heri, dan Firhan para biang kerok pungli yang merampok sopir batu bara setiap hari di wilayah Way Kanan dan Lampung Utara.
2. Copot & Pecat AKP. Sigit Barazily Kasat Reskrim Way Kanan karena pembiaran, pengkhianatan, dan dugaan kuat menjadi bagian dari sistem pemerasan dalam melindungi pungli angkutan batu bara dan tambang emas ilegal.
3. Audit PPATK terhadap aliran dana yang masuk ke jaringan Riduan dkk, termasuk kemungkinan mengalir ke oknum-oknum tertentu.
“Negara tidak boleh tunduk pada preman! Kapolri harus bertindak, atau ini akan menjadi insiden buruk bagi seluruh wilayah Indonesia. Kami tidak akan diam. Jika perlu, kami akan turun ke Jakarta, membawa masyarakat Lampung, dan berdiri di depan Istana sampai keadilan ditegakkan!” Tutup FORPEDA dengan Nada yang Tegas.
Editor : Tim Redaksi On Berita