
UMKM Bandung Tembus Rantai Pasok Program Makan Bergizi lewat Fasilitasi Kementerian
On Berita – Jakarta – Kementerian UMKM memfasilitasi 18 pelaku usaha mikro Bandung untuk masuk dalam rantai pasok Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Upaya ini ditujukan untuk memperkuat keterlibatan UMKM dalam ekosistem pangan sehat nasional.
Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus menunjukkan komitmennya dalam mengangkat pelaku usaha mikro ke level yang lebih tinggi. Salah satunya dengan memfasilitasi 18 UMKM terkurasi dari Bandung untuk bergabung dalam rantai pasok Program Makan Bergizi Gratis (MBG), melalui kegiatan Temu Mitra: Perluasan Keterlibatan UMKM dalam Program MBG.
Kegiatan yang digelar di Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa (PPYD) Alkasyaf, Cileunyi, Kabupaten Bandung ini mempertemukan langsung para pengusaha mikro dengan Kepala Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta Yayasan Mitra Dapur dari wilayah Bandung Raya.
Menurut Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Riza Damanik, kegiatan ini bukan sekadar seremoni. “Ini adalah langkah konkret memperluas partisipasi UMKM dalam ekosistem pangan bergizi, yang juga menjadi bagian dari misi mencetak generasi Indonesia yang sehat dan unggul,” ujar Riza.
Melalui skema ini, UMKM akan berperan di tiga titik strategis dalam ekosistem MBG Hulu sebagai pemasok bahan baku lokal berkualitas, Dapur sebagai penyedia jasa boga di dapur SPPG, dan Hilir sebagai pengelola limbah makanan agar bernilai guna.
Dalam forum ini juga ditandatangani komitmen kemitraan antara kepala SPPG dan yayasan mitra dapur dengan para pelaku UMKM terpilih, sebagai bentuk kesepakatan awal kerja sama jangka panjang.
Riza menekankan bahwa kualitas produk, manajemen usaha, serta keberlanjutan produksi adalah kunci bagi UMKM untuk terus eksis dalam ekosistem MBG. “UMKM harus mampu menjaga mutu dan mengelola usahanya secara profesional agar dapat bersaing dan bertahan,” tegasnya.
Untuk mendukung keberhasilan kemitraan, Kementerian UMKM menjalankan program berbasis empat pilar dukungan utama yaitu Peningkatan kapasitas manajemen usaha, Fasilitasi akses pembiayaan, Dukungan legalitas dan perlindungan usaha, serta Peningkatan produktivitas melalui digitalisasi dan perluasan pasar.
Keberhasilan model ini juga tercermin dari kisah sukses CV ST Jaya Mandiri, mitra dapur SPPG yang mampu menaikkan omzet hingga Rp1,8 miliar per tahun dan membuka lapangan kerja bagi 15 ibu rumah tangga lokal.
Riza berharap, kegiatan ini bisa menjadi pintu gerbang bagi hadirnya lebih banyak SPPG Ramah UMKM di berbagai daerah. “Dengan semangat kolaborasi, kami ingin UMKM menjadi garda depan dalam membangun ekosistem pangan bergizi yang inklusif, dari desa hingga kota,” ujarnya.
Kementerian UMKM menargetkan kolaborasi seperti ini dapat memperkuat ekonomi rakyat, memperluas pasar, dan mendorong lahirnya pengusaha mikro yang naik kelas secara berkelanjutan.
#UMKMNaikKelas #ProgramMBG #KementerianUMKM #UMKMBandung #MakanBergiziGratis #RantaiPasokUMKM
#HashtagPendukung: #EkonomiRakyat #PanganBergizi #UMKMIndonesia #DigitalisasiUMKM #KemitraanUMKM
Penulis : Rizky Sapta Nugraha
Editor : Ali Ramadhan
Sumber : Berita Kementerian UMKM RI | Jakarta, 4 Agustus 2025. https://umkm.go.id/read/kementerian-umkm-fasilitasi-usaha-mikro-bandung-masuk-rantai-pasok-program-mbg