
Dari Hambalang, Presiden Prabowo Tegaskan Pencegahan dan Penegakan Hukum Karhutla
On Berita – Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas dari Hambalang untuk membahas upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ia menyoroti penurunan signifikan luasan kebakaran serta pentingnya penegakan hukum yang konsisten terhadap pelaku pembakaran.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih melalui konferensi video dari kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor, akhir pekan lalu. Agenda utama rapat membahas upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang rentan meningkat akibat musim kemarau dan cuaca ekstrem.
Dalam pernyataan tertulis, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa Presiden memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam menanggulangi karhutla selama beberapa tahun terakhir.
“Presiden memberikan apresiasi kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan kementerian terkait lainnya, serta tim penanggulangan kebakaran hutan dan lahan atas usaha yang telah dilakukan,” ujar Teddy.
Presiden Prabowo juga menyoroti penurunan luas kebakaran hutan dan lahan secara signifikan dalam dua tahun terakhir. Menurut data yang disampaikan dalam rapat, sepanjang tahun 2024, luas karhutla mengalami penurunan sebesar 33,3 persen, dari sebelumnya ke angka 376.805 hektare.
“Sampai dengan Agustus 2025, luas kebakaran hutan dan lahan turun lebih jauh menjadi sekitar 8.955 hektare,” kata Teddy.
Angka ini dinilai sebagai capaian yang patut dijaga dan ditingkatkan melalui koordinasi lintas sektor yang semakin baik serta peningkatan kesadaran masyarakat.
Selain mengevaluasi capaian, Presiden juga menekankan pentingnya konsistensi dalam penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan. Ia menegaskan bahwa proses hukum harus tetap berjalan, sebagai bagian dari langkah pencegahan jangka panjang.
“Penegakan hukum terus dilakukan. Presiden mengingatkan Tim Karhutla di pusat dan daerah untuk tetap siaga, karena musim kemarau masih berlangsung hingga akhir Agustus 2025,” ungkap Seskab.
Menurut data dari BMKG, Indonesia masih akan mengalami kekeringan di sejumlah wilayah, sehingga risiko karhutla tetap tinggi meskipun tren luasannya telah menurun.
Rapat terbatas yang digelar dari Hambalang ini juga menjadi simbol komitmen pemerintahan Presiden Prabowo dalam menghadapi dampak perubahan iklim, terutama yang berkaitan dengan kebakaran hutan yang kerap berulang di musim kemarau.
Langkah mitigasi terus diperkuat, termasuk pemanfaatan teknologi pemantauan hotspot, sistem peringatan dini, hingga program edukasi kepada masyarakat agar lebih proaktif dalam menjaga lingkungan sekitar.
Kebijakan tegas, kolaborasi lintas kementerian, serta penguatan sistem deteksi dan penegakan hukum menjadi fondasi dari penurunan kasus karhutla di Indonesia. Presiden Prabowo berharap capaian ini dapat dijadikan momentum untuk menuju pengelolaan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan tangguh terhadap iklim ekstrem.
#PrabowoSubianto #Karhutla2025 #Hambalang #LingkunganHidup #PenanggulanganBencana #PerubahanIklim #BMKG #RapatPresiden #MitigasiKarhutla #ONBERITA
Penulis : Rizky Sapta Nugraha
Editor : Ali Ramadhan
Sumber : Berita Kemensetneg RI | Jakarta, 4 Agustus 2025. https://setneg.go.id/baca/index/pimpin_rapat_dari_hambalang_presiden_prabowo_bahas_pencegahan_kebakaran_hutan_dan_lahan