Perguruan Tinggi Pegang Kunci Indonesia Emas 2045, Mendiktisaintek Tegaskan Peran PTS
2 mins read

Perguruan Tinggi Pegang Kunci Indonesia Emas 2045, Mendiktisaintek Tegaskan Peran PTS

On Berita – Jakarta – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menekankan peran krusial perguruan tinggi, khususnya PTS, dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui penguatan budaya ilmiah, inovasi teknologi, dan kolaborasi lintas sektor.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menyampaikan bahwa perguruan tinggi memegang peran strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, khususnya dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan menciptakan ekosistem berbasis pengetahuan.

Pernyataan ini disampaikan Menteri Brian dalam sambutannya pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-7 Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) yang diselenggarakan di Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Sabtu (2/8).

“Untuk menjadi negara maju pada 2045, Indonesia perlu mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen per tahun. Kuncinya adalah pendidikan tinggi,” tegas Menteri Brian.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Brian menyoroti posisi strategis Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang mencakup 92 persen dari total institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Menurutnya, PTS memiliki jangkauan dan fleksibilitas tinggi yang bisa dimaksimalkan dalam pemerataan akses pendidikan tinggi hingga ke pelosok negeri.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pengembangan pengetahuan dasar (fundamental knowledge) sebagai respons terhadap disrupsi teknologi global, seperti kecerdasan buatan (AI) dan komputasi kuantum.

“Fundamental knowledge menjadi sangat penting di tengah percepatan teknologi. Budaya ilmiah harus dibangun secara kuat di lingkungan kampus,” ujar Brian.

Mendiktisaintek juga mendorong agar Kementerian, LLDikti, dan Pemerintah Daerah menghadirkan layanan prima bagi dosen, mahasiswa, maupun institusi pendidikan tinggi. Layanan ini diharapkan dapat mendongkrak Angka Partisipasi Kasar (APK) dari 32 persen menjadi 38 persen.

“Kami sedang menargetkan kenaikan jumlah mahasiswa sebesar 1 persen per tahun, naik dari tren sebelumnya yang hanya 0,5 persen per tahun,” jelas Brian.

Dalam pandangannya, pendekatan pelayanan juga perlu direformasi, dari pola judgemental menjadi perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) agar mutu pendidikan tinggi meningkat secara konsisten.

Senada dengan pemerintah, Ketua APTISI Budi Djatmiko menggarisbawahi bahwa peningkatan partisipasi pendidikan tinggi memerlukan kolaborasi lintas sektor, termasuk sinergi antara PTS dan PTN serta dukungan dari pemerintah daerah.

“PTS sudah lama menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperluas akses pendidikan tinggi. Saat ini, kami siap memperkuat peran itu untuk mencetak SDM berkualitas menyongsong Indonesia Emas,” kata Budi.

Musyawarah Nasional APTISI ini menjadi momentum untuk mengonsolidasikan semangat inovasi, kolaborasi, dan peningkatan mutu di lingkungan pendidikan tinggi, khususnya PTS. Dengan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, Indonesia diyakini dapat mencapai cita-cita menjadi negara maju pada usia 100 tahun kemerdekaannya di 2045.

#IndonesiaEmas2045 #PerguruanTinggi #PTS #PendidikanTinggi #APTISI #LLDikti #InovasiPendidikan #ONBERITA

Penulis : Rizky Sapta Nugraha

Editor : Ali Ramadhan

Sumber : Berita Kemediktisaintek RI | Jakarta, 3 Agustus 2025. https://kemdiktisaintek.go.id/kabar-dikti/kabar/peran-strategis-perguruan-tinggi-dalam-mewujudkan-indonesia-emas-2045/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *