Menteri Kehutanan dan Pariwisata Sepakat Sinergi Wisata Alam Aman dan Berkelanjutan
2 mins read

Menteri Kehutanan dan Pariwisata Sepakat Sinergi Wisata Alam Aman dan Berkelanjutan

On Berita – Jakarta – Kolaborasi antara Kementerian Kehutanan dan Kementerian Pariwisata menguat, dengan fokus pada ekowisata berkelanjutan dan peningkatan keselamatan pendakian pasca insiden Rinjani.

Dalam rangka memperkuat sinergi lintas sektor, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni bersama Wakil Menteri Sulaiman Umar menggelar pertemuan strategis dengan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, membahas langkah konkret untuk mengintegrasikan konservasi sumber daya alam dan pengembangan wisata alam berkelanjutan.

Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk menindaklanjuti kerja sama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) sebagai fondasi dari program-program kolaboratif ke depan.

Salah satu agenda penting yang dibahas adalah pemanfaatan hibah senilai USD 4,7 juta (Rp76,9 miliar) dari Zayed Foundation, Uni Emirat Arab. Dana ini difokuskan untuk memperkuat program konservasi komodo dan kawasan sekitarnya, serta mendukung pengembangan wisata berbasis konservasi sebagai bagian dari ekoturisme nasional.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa tren wisata alam harus diarahkan pada prinsip ekowisata, bukan sekadar mengejar arus pariwisata massal.

“Tren wisata alam yang meningkat saat ini menggembirakan. Tapi kita tidak boleh hanya terpancing FOMO. Wisata harus punya nilai edukasi dan budaya. Kita cari titik temu antara konservasi dan wisata yang bertanggung jawab,” ujar Menteri Raja.

Menanggapi insiden kecelakaan pendakian di Gunung Rinjani, Menteri Raja juga menyampaikan perlunya reformasi sistem manajemen pendakian. Ini mencakup Pemeringkatan tingkat kesulitan jalur; Sistem kuota pendakian; dan Standar operasional prosedur (SOP) yang lebih ketat dan terstruktur

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyambut baik inisiatif tersebut dan menyampaikan bahwa pihaknya siap membentuk tim kerja lintas sektor guna meningkatkan keselamatan wisatawan di kawasan alam.

“Insiden di Rinjani adalah pengingat bahwa kita perlu intervensi bersama. Keselamatan tidak bisa ditawar dalam pengelolaan destinasi alam,” tegas Menteri Widiyanti.

Ia juga menekankan bahwa perlindungan alam dan pariwisata berkelanjutan adalah dua sisi yang tidak bisa dipisahkan.

“Pariwisata yang berkelanjutan tidak mungkin terwujud tanpa konservasi. Sinergi ini adalah investasi untuk masa depan Indonesia,” tambahnya.

Kolaborasi strategis ini diharapkan tidak hanya memperkuat perlindungan ekosistem, tapi juga menciptakan model pengelolaan wisata yang aman, inklusif, dan berkelanjutan.

#Kehutanan #Pariwisata #WisataAlam #Ekowisata #Rinjani #Komodo #ZayedFoundation
#Konservasi #MenteriKehutanan #MenteriPariwisata #MoU #SOPPendakian #IndonesiaHijau

Penulis : Rizky Sapta Nugraha

Editor : Ali Ramadhan

Sumber : Berita Kemenhut RI | Jakarta, 1 Agustus 2025. https://kehutanan.go.id/news/menteri-kehutanan-dan-menteri-pariwisata-bahas-kolaborasi-strategis-termasuk-peningkatan-keselamatan-di-destinasi-wisata-alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *