
Wamen Ekraf dan Bupati Garut Kolaborasi Kuatkan 5 Subsektor Ekonomi Kreatif Unggulan
On Berita – Jakarta – Wamen Ekraf dan Bupati Garut berkomitmen mengakselerasi 5 subsektor unggulan ekonomi kreatif. Realisasi investasi capai Rp418 M, serapan tenaga kerja tembus 11.682 orang.
Langkah progresif ditempuh oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, dan Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, dalam membahas penguatan 5 subsektor ekonomi kreatif unggulan di Garut. Kolaborasi ini mencuat seiring meningkatnya kontribusi sektor ekraf di Garut yang mencapai Rp418,3 miliar investasi serta menyerap 11.682 tenaga kerja sepanjang 2025.
Dalam pertemuan yang digelar di Kantor Kementerian Ekonomi Kreatif, Jakarta, Rabu (30/7), Wamen Ekraf menekankan pentingnya pendataan berbasis potensi lokal dalam menyusun kebijakan pembangunan ekraf.
“Penting bagi kita untuk mengetahui identitas daerah. Data adalah landasan agar pengembangan subsektor lebih tepat sasaran dan berkelanjutan,” ujar Irene.
Ia juga memberi contoh bahwa penguatan subsektor kuliner, misalnya, tak bisa dilepaskan dari isu ketahanan pangan dan hilirisasi produk. Karenanya, perlu ada strategi lintas sektor dan penguatan ekosistem kreatif melalui pendampingan, pembiayaan, hingga perluasan pasar.
“Komitmen kami jelas, Garut tak hanya harus besar di level nasional, tapi juga bersaing di level internasional,” tegas Wamen Ekraf.
Menanggapi hal itu, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin mengungkapkan bahwa daerahnya, yang merupakan kabupaten terluas ketiga di Jawa Barat, memiliki penduduk terbanyak kelima dan potensi kreatif melimpah.
“Garut selama ini terkenal dari komoditinya saja. Tapi pengolahan dan nilai tambah masih minim. Di sinilah industri kreatif bisa berperan besar,” terang Bupati.
Ia juga meminta dukungan pengayaan dari pusat, seperti program mentoring atau pengiriman ahli untuk upgrading mindset masyarakat dan pelaku ekraf di daerah.
Berdasarkan data Sistem SERASI milik Pemkab Garut, lima subsektor paling berkontribusi pada investasi dan tenaga kerja adalah: Fesyen, Kuliner, Kriya, Periklanan, dan Penerbitan
Kelima subsektor ini menyumbang 88,71% dari total tenaga kerja terserap di sektor ekraf Garut dan hampir 18% dari total investasi daerah.
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh jajaran penting dari kedua belah pihak. Dari Pemkab Garut hadir PIt. Perekonomian dan SDA Kristanti Wahyuni, Kadis Pariwisata & Kebudayaan Luna Aviantrini, serta Kabid Ekraf Aulia Malik. Sementara dari Kemenparekraf hadir Kepala Sub Direktorat Fesyen Dessy Widowati, serta Tim Direktorat Fesyen dan Kriya.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi awal dari peningkatan kapasitas SDM, penguatan identitas lokal, serta penciptaan ekosistem kreatif Garut yang berdaya saing nasional dan global.
Dengan pendekatan berbasis data, dukungan kebijakan pusat, dan semangat daerah yang tinggi, Garut diposisikan bukan hanya sebagai penghasil produk kreatif, tetapi juga sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan inklusif.
#EkonomiKreatif #Garut #Kemenparekraf #InvestasiEkraf #WamenEkraf #KolaborasiDaerah #SDMEkraf #SubsektorKreatif #KreatifLokal #EkrafGarut
Penulis : Rizky Sapta Nugraha
Editor : Ali Ramadhan
Sumber : Berita Kemenekraf RI | Jakarta, 30 Juli 2025. https://ekraf.go.id/news/wamen-ekraf-dan-bupati-garut-bahas-penguatan-5-subsektor-ekonomi-kreatif