Evaluasi Haji 2025: Wamenag Tegaskan Multi Syarikah Dipertahankan dengan Penataan
2 mins read

Evaluasi Haji 2025: Wamenag Tegaskan Multi Syarikah Dipertahankan dengan Penataan

On Berita – Jakarta – Wamenag Romo H.R. Muhammad Syafi’i menyatakan sistem multi syarikah tetap digunakan dalam layanan haji Indonesia, dengan penataan ulang agar lebih terkoordinasi dan efektif.

Wakil Menteri Agama RI, Romo H.R. Muhammad Syafi’i, menegaskan bahwa sistem multi syarikah dalam layanan jemaah haji Indonesia akan tetap dipertahankan. Namun, ia menekankan perlunya penataan menyeluruh agar pelaksanaannya lebih optimal dan tidak menimbulkan kekacauan teknis di lapangan.

Pernyataan ini disampaikan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1446 H/2025 M yang berlangsung di Serpong, Tangerang, Selasa (29/7/2025).

“Penanganan sistem multi syarikah menjadi perhatian penting, karena Presiden Prabowo tidak menginginkan adanya monopoli. Sistem ini akan tetap dijalankan, tetapi harus disertai dengan penataan yang menyeluruh,” tegas Wamenag Syafi’i.

Menurut Wamenag, sistem multi syarikah sebetulnya memiliki nilai strategis, terutama dalam menciptakan distribusi layanan yang lebih merata dan kompetitif. Namun, kelemahan dalam koordinasi menjadi tantangan utama dalam implementasinya selama ini.

Untuk mengatasi itu, ia mengusulkan pendekatan berbasis embarkasi. Artinya, setiap syarikah akan ditugaskan menangani jemaah dari satu embarkasi secara penuh, seperti dari Jakarta atau Surabaya.

“Kalau embarkasi dilayani penuh oleh satu syarikah, maka koordinasi akan lebih mudah. Jika kuotanya tidak cukup, baru ditambah syarikah lain. Ini akan mempermudah perencanaan tenda di Arafah dan mencegah kekacauan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Badan Pengelola Haji (BP Haji) didorong untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua syarikah yang terlibat. Evaluasi ini tidak hanya soal administratif, tapi juga menyangkut kualitas pelayanan, kemampuan logistik, dan kepatuhan terhadap standar minimum pelayanan.

“Pelayanan jemaah tidak boleh dikorbankan karena lemahnya koordinasi. Negara harus hadir memastikan setiap syarikah yang dilibatkan benar-benar mampu,” tambah Syafi’i.

Rakernas yang berlangsung selama empat hari (28–31 Juli 2025) ini diikuti oleh 450 peserta, yang terdiri dari Unsur Badan Pengelola Haji, Komisi VIII DPR RI, Kantor Wilayah Kementerian Agama seluruh Indonesia, dan Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Abdulaziz Ahmad.

Forum ini menjadi wadah strategis untuk merumuskan langkah-langkah perbaikan penyelenggaraan haji tahun berikutnya, termasuk memetakan tantangan dan menyusun kebijakan baru yang lebih responsif terhadap dinamika di lapangan.

Dengan pendekatan evaluatif dan penataan sistem yang lebih sistematis, Kementerian Agama berharap pelaksanaan ibadah haji mendatang akan berjalan lebih tertib, efisien, dan berorientasi pada kenyamanan serta keselamatan jemaah.

#EvaluasiHaji2025 #Wamenag #MultiSyarikah #Kemenag #HajiIndonesia #Haji1446H #PrabowoSubianto #BP_Haji #Embarkasi #HajiTerbaik

Penulis : Rizky Sapta Nugraha

Editor : Ali Ramadhan

Sumber : Berita Kemenag RI | Jakarta, 30 Juli 2025. https://kemenag.go.id/nasional/evaluasi-haji-wamenag-sebut-multi-syarikah-dipertahankan-dengan-penataan-j7cbP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *