Wamenag: Kerukunan Antarumat Bukan Tugas Pemerintah Saja, Tapi Tanggung Jawab Kita Semua
2 mins read

Wamenag: Kerukunan Antarumat Bukan Tugas Pemerintah Saja, Tapi Tanggung Jawab Kita Semua

On Berita – Jakarta – Wakil Menteri Agama RI menegaskan bahwa menjaga kerukunan umat beragama adalah tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa. FKUB didorong menjadi garda depan pemersatu umat dan penangkal hoaks berbasis isu keagamaan.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo H. R. Muhammad Syafi’i menegaskan bahwa menjaga kerukunan antarumat beragama bukanlah tugas satu pihak saja, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh masyarakat. Pernyataan ini disampaikan saat membuka kegiatan Internalisasi Ajaran Agama melalui Penguatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Medan, Senin (14/7/2025).

Wamenag menyampaikan bahwa bangsa Indonesia kini menghadapi tantangan kerukunan yang semakin kompleks, terutama di era digital. Masih marak terjadi penolakan aktivitas ibadah, sengketa rumah ibadah, hingga penyebaran narasi kebencian di media sosial.

“Ada pihak-pihak yang sengaja memprovokasi dengan ajakan berjihad tanpa konteks, ujaran kebencian, serta hoaks yang berpotensi memecah belah. Maka dari itu, saya tegaskan, kerukunan umat beragama adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Romo Syafi’i menyebut moderasi beragama sebagai strategi utama dalam menjaga harmoni sosial dan ketahanan bangsa. Menurut data Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB), Sumatera Utara termasuk provinsi dengan tingkat pluralitas tinggi, namun juga memiliki potensi gesekan berbasis SARA.

“Tahun lalu kita mencatat adanya polemik rumah ibadah di Deli Serdang, namun bersyukur dapat diselesaikan melalui mediasi FKUB,” ungkapnya.

FKUB diharapkan menjadi corong damai di tengah masyarakat. Tak hanya menyuarakan toleransi, tetapi juga mengedukasi publik agar tidak mudah termakan hoaks keagamaan dan propaganda ekstremisme. Literasi digital berbasis kearifan lokal menjadi pendekatan penting untuk menjangkau akar rumput.

“Indonesia adalah bangsa yang kaya akan agama, suku, dan budaya. Keberagaman ini adalah kekuatan. Mari kita jadikan kerukunan ini contoh bagi dunia,” ujar Wamenag.

Sementara itu, Kepala PKUB Muhammad Adib Abdushomad menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rapat terbatas Presiden RI. Nantinya, kegiatan akan dilanjutkan dengan Silaturrahmi Nasional FKUB pada 5–7 Agustus 2025 di Istana Negara.

Kepala Kanwil Kemenag Sumut Ahmad Qosbi turut menegaskan bahwa kunci kedamaian adalah kesadaran bersama untuk saling menghormati perbedaan. Dengan motto FKUB Sumut “Aqidah Terjamin, Kerukunan Terjalin”, ia mengajak seluruh tokoh agama dan lembaga keagamaan bersinergi menjaga harmoni.

“Dengan nilai ajaran agama dan kearifan lokal, kita bisa cegah sejak dini konflik berdimensi agama. FKUB bisa jadi bagian dari Early Warning System konflik sosial yang efektif,” ujarnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Deputi I Kemenkopolhukam Mayjen TNI Purwito Hadi Wardhono, jajaran FKUB provinsi dan kabupaten/kota se-Sumatera Utara, serta tokoh agama lintas iman.

#Wamenag #KerukunanUmatBeragama #FKUB #ModerasiBeragama #SumateraUtara
#Toleransi #HoaksKeagamaan #DialogLintasAgama #HarmoniBangsa

Penulis : Rizky Sapta Nugraha

Editor : Ali Ramadhan

Sumber : Berita Kemenag RI | Jakarta, 15 Juli 2025. https://kemenag.go.id/nasional/wamenag-tegaskan-kerukunan-antarumat-beragama-tanggung-jawab-kolektif-5nKox

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *