
MPLS Sekolah Rakyat Resmi Dimulai Serentak di 63 Titik, Bukti Nyata Akses Pendidikan Merata
On Berita – Jakarta – Sekolah Rakyat resmi memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) serentak di 63 titik se-Indonesia. Program ini menjadi terobosan pemerintahan Presiden Prabowo dalam membuka akses pendidikan gratis dan berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 resmi dimulai di Sekolah Rakyat, Senin (14/7/2025). Pembukaan dilakukan secara serentak di 63 titik lokasi di seluruh Indonesia, dan dipusatkan di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor, Sentra Terpadu Inten Soewono (STIS), Cibinong, Jawa Barat.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat merupakan realisasi cepat dari visi Presiden Prabowo Subianto untuk membuka akses pendidikan gratis dan berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya dari Desil 1 dan 2 DTSEN.
“Ada 63 titik operasional yang telah aktif per hari ini. Ini menyebar dari Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua,” ungkapnya.
Adapun total siswa yang memulai MPLS hari ini berjumlah 6.100 orang, terdiri dari 75 siswa jenjang SD (3 rombel), 2.800 siswa jenjang SMP (112 rombel), dan 3.225 siswa jenjang SMA (141 rombel)
Mensos menyebut Sekolah Rakyat sebagai strategi besar negara untuk memutus rantai kemiskinan lewat pendidikan berkualitas. “Ini menyentuh masyarakat lapisan bawah yang selama ini tertinggal dari proses pembangunan. Kini mereka punya akses yang sama,” tegasnya.
Sekolah Rakyat mengusung sistem berasrama, dengan pembelajaran formal di siang hari dan penguatan karakter di malam hari. Nilai-nilai agama, kepemimpinan, serta keterampilan hidup menjadi bagian dari kurikulumnya.
Didukung teknologi Learning Management System (LMS), sekolah ini juga mengintegrasikan modul pembelajaran digital untuk menjangkau wilayah terpencil yang selama ini terlewatkan dari layanan pendidikan bermutu.
Sebelum MPLS dimulai, seluruh siswa mendapatkan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang mencakup pengecekan mata, telinga, tekanan darah, dan tes kesehatan dasar lainnya, guna memastikan kesiapan fisik mereka mengikuti pembelajaran.
Menurut Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar, keterlibatan semua kementerian dan lembaga dalam mendirikan Sekolah Rakyat menunjukkan komitmen serius pemerintah terhadap pemerataan pendidikan.
“Ini langkah cepat dan nyata. Semua bergerak cepat, semua kementerian ikut mewujudkannya,” ujarnya.
Selain 63 titik yang telah aktif, sebanyak 37 titik lainnya akan memulai MPLS pada akhir Juli 2025. Total 100 titik Sekolah Rakyat ditargetkan beroperasi di tahun ajaran ini. Sementara itu, 100 titik tambahan tengah dipersiapkan dengan memanfaatkan balai latihan kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan.
Dengan 200 titik operasional, program Sekolah Rakyat ditargetkan menjangkau lebih dari 20.000 siswa dari keluarga miskin, sekaligus memberdayakan orang tua siswa melalui program-program pemberdayaan ekonomi.
Acara peresmian MPLS turut dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi, termasuk: Menteri PANRB Rini Widyantini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasati, Wakil Mensos Agus Jabo Priyono, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof. Muhammad Nuh, dan Pendiri ESQ Corp Ary Ginanjar
#SekolahRakyat #PendidikanBerasrama #MPLS2025 #PendidikanGratis #IndonesiaEmas2045
#AksesPendidikan #Kemensos #MerdekaBelajar #KesetaraanPendidikan
Penulis : Rizky Sapta Nugraha
Editor : Ali Ramadhan
Sumber : Berita Kemensetneg BPMI Setpres RI | Jakarta, 15 Juli 2025. https://setneg.go.id/baca/index/serentak_di_63_titik_di_seluruh_indonesia_mpls_sekolah_rakyat_resmi_dimulai