
Kemensos dan BNI Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat demi Pendidikan Masyarakat Termiskin
On Berita – Jakarta – Kementerian Sosial menggandeng BNI untuk mempercepat digitalisasi Sekolah Rakyat. Sistem administrasi, keuangan, hingga absensi akan dilakukan secara digital dan cashless, untuk mendukung pendidikan gratis bagi anak dari keluarga miskin ekstrem.
Kementerian Sosial (Kemensos) menjalin kerja sama strategis dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dalam upaya mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan berasrama yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga termiskin di Indonesia.
Kerja sama ini meliputi digitalisasi penuh pada sistem administrasi siswa dan guru. Mulai dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga integrasi Learning Management System (LMS) akan dikembangkan secara terintegrasi.
BNI juga akan menyiapkan sistem pengelolaan dana Kemensos ke sekolah, termasuk gaji guru (payroll), transaksi mitra sekolah seperti katering dan laundry, serta dashboard keuangan yang seluruhnya berbasis digital menggunakan QRIS dan BNIdirect.
“Dengan digitalisasi, pengelolaan Sekolah Rakyat akan lebih efisien, transparan, dan bisa langsung dipantau secara real-time,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam pertemuan dengan jajaran BNI di Kantor Kemensos, Jumat (4/7/2025).
Sistem Modern dan Berbasis Data setiap Sekolah Rakyat nantinya akan dilengkapi dengan kartu siswa dan pegawai, perangkat reader untuk absensi makan dan ibadah, serta aplikasi Smart School yang berisi informasi kalender akademik, jurnal kelas, saldo siswa, hingga tagihan digital.
Sistem ini telah terbukti berjalan di lebih dari seribu sekolah swasta dan pesantren, dan akan segera diimplementasikan penuh di Sekolah Rakyat.
“Gedung sudah direnovasi, guru siap, tinggal kita pasang sistem dan kartu. Target kita, uji coba bisa dilakukan sebelum masa orientasi 14 Juli,” jelas Gus Ipul.
Sekolah Rakyat adalah inisiatif pemerintah untuk memutus mata rantai kemiskinan ekstrem melalui akses pendidikan berkualitas. Menyasar keluarga desil 1 dan 2 dalam DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional), Sekolah Rakyat menyasar anak-anak yang hidup dengan penghasilan harian sekitar Rp35 ribu.
“Banyak dari mereka tinggal di rumah kontrak kecil, atau bahkan di tanah milik orang lain. Mereka yang sering luput dari perhatian,” ujar Gus Ipul.
Sekolah ini akan beroperasi dalam format boarding school (berasrama) untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, dan seluruh biaya seperti makan, seragam, tempat tinggal, dan perlengkapan belajar ditanggung pemerintah.
“Kita ingin anak-anak dari keluarga termiskin bisa tumbuh sehat, belajar dengan baik, dan menjadi agen perubahan di masa depan,” tuturnya.
#SekolahRakyat #DigitalisasiPendidikan #BNIforEducation #Kemensos2025 #PendidikanInklusif
#PendidikanGratis #RevolusiDigital #AnakMiskinBisaSekolah #ProgramKemensos #BNIDigital #DashboardPendidikan
Penulis : Rizky Sapta Nugraha
Editor : Ali Ramadhan
Sumber : Berita Kemensos RI | Jakarta, 4 Juli 2025. https://kemensos.go.id/berita-terkini/Sekolah-Rakyat/Sinergi-Kemensos-dan-BNI-Percepat-Digitalisasi-Sekolah-Rakyat