Surplus Neraca Perdagangan Mei 2025 Naik Tajam, Teruskan Tren Positif 61 Bulan
2 mins read

Surplus Neraca Perdagangan Mei 2025 Naik Tajam, Teruskan Tren Positif 61 Bulan

On Berita – Jakarta – Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2025 mencapai USD 4,30 miliar, melonjak tajam dari bulan sebelumnya. Kementerian Perdagangan mencatat ini sebagai keberlanjutan tren surplus selama 61 bulan berturut-turut, didorong oleh kenaikan ekspor nonmigas dan stabilnya permintaan mitra dagang utama.

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengumumkan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2025 mencatatkan surplus signifikan sebesar USD 4,30 miliar, jauh melampaui surplus April 2025 yang hanya USD 0,16 miliar. Ini menjadi penanda kuat keberlanjutan tren surplus selama 61 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Budi menyebut bahwa surplus ini didorong oleh peningkatan tajam surplus nonmigas dari USD 1,51 miliar pada April menjadi USD 5,83 miliar pada Mei. Namun, sektor migas masih mencatatkan defisit sebesar USD 1,53 miliar.

“Capaian ini menandai ketahanan perdagangan nasional. Kami akan terus memperkuat ekspor bernilai tambah,” ujar Mendag Budi Santoso.

Dari sisi negara mitra, surplus perdagangan terbesar terjadi dengan Amerika Serikat: USD 1,86 miliar, India: USD 1,32 miliar, Filipina: USD 0,77 miliar

Ekspor Tumbuh Dua Digit, Dipimpin Komoditas Unggulan. Nilai ekspor Indonesia pada Mei 2025 mencapai USD 24,61 miliar, naik: 18,66% (MoM) dibanding April 2025 dan 9,68% (YoY) dibanding Mei 2024

Pertumbuhan ekspor terutama disumbang oleh sektor nonmigas yang tumbuh 20,07%, dengan kontributor utama: Logam mulia dan perhiasan/permata (HS 71): naik 86,30%, Lemak dan minyak nabati (HS 15): naik 42,08% dan Mesin dan peralatan mekanis (HS 84): naik 39,35%

Sektor industri pengolahan mendominasi ekspor dengan pangsa 84,07%, diikuti: Pertambangan: 13,23% dan Pertanian: 2,70% (naik 32,16% MoM)

Negara tujuan utama ekspor nonmigas adalah: Tiongkok, Amerika Serikat, dan India (gabungan 41,75% dari total ekspor nonmigas)

Negara dengan lonjakan ekspor tertinggi bulan ini antara lain: Italia: naik 78,50%, Australia: 54,53%, Korea Selatan: 36,76%, Belanda: 32,05% dan Amerika Serikat: 31,48%

Secara kumulatif, total ekspor Januari–Mei 2025 tercatat USD 111,98 miliar (naik 6,98% YoY), dengan: Nonmigas: naik 8,22% menjadi USD 106,06 miliar dan Migas: turun 11,26% menjadi USD 5,92 miliar

Impor Turun Bulanan, Tapi Tumbuh Tahunan. Impor Mei 2025 tercatat USD 20,31 miliar, turun 1,32% (MoM) namun naik 4,14% (YoY). Penurunan terjadi pada impor nonmigas (-2,20%), sementara impor migas naik 4,93%.

Struktur impor Mei 2025: Bahan baku dan penolong: 69,15%, Barang modal: 21,86% (naik 13,54%) dan Barang konsumsi: 8,99% (naik 7,28%)

Produk impor yang mengalami kenaikan signifikan: Smartphone dan alat navigasi, Mobil listrik dan daging beku dan Buah anggur

Produk impor nonmigas yang turun tajam: Logam mulia dan perhiasan (HS 71): -78,39%, Besi dan baja (HS 72): -18,76% dan Barang dari besi dan baja (HS 73): -3,39%

Negara asal impor utama: Tiongkok, Jepang, dan Singapura (kontribusi 46,93% dari impor nonmigas)

Penurunan impor terbesar tercatat dari: Thailand: -20,74%, Australia: -13,73% dan Singapura: -10,61%

Total impor Januari–Mei 2025 mencapai USD 96,60 miliar (naik 5,45%), ditopang oleh: Nonmigas: naik 7,92% dan Migas: turun 7,44%

#SurplusPerdagangan2025 #EksporIndonesiaNaik #TrenSurplus61Bulan #PerdaganganInternasional #KemendagRI

#EkonomiTangguh #NeracaDaganganPositif #EksporNonmigas #KinerjaEkspor #EkonomiDigitalIndonesia

Penulis : Rizky Sapta Nugraha

Editor : Ali Ramadhan

Sumber : Berita Kemendag RI | Jakarta, 3 Juli 2025. https://www.kemendag.go.id/berita/siaran-pers/surplus-neraca-perdagangan-mei-2025-naik-tajam-teruskan-tren-positif-61-bulan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *