Indonesia Raup Transaksi Rp1,04 Triliun, Biomassa Jadi Andalan Ekspor ke Jepang
2 mins read

Indonesia Raup Transaksi Rp1,04 Triliun, Biomassa Jadi Andalan Ekspor ke Jepang

On Berita – Jakarta – Produk biomassa Indonesia, khususnya palm kernel shell (PKS) dan wood pellet, berhasil mencatatkan transaksi senilai Rp1,04 triliun dalam misi dagang ke Jepang. Peluang ekspor biomassa Indonesia ke pasar global kian terbuka lebar.

Produk biomassa Indonesia kembali mencetak prestasi gemilang di pasar internasional. Dalam rangkaian Misi Dagang Kementerian Perdagangan RI di Osaka, Jepang, Rabu (11/6), tercatat transaksi sebesar Rp1,04 triliun dari ekspor palm kernel shell (PKS) dan wood pellet ke Jepang.

Perusahaan-perusahaan Jepang telah menandatangani komitmen pembelian 640 ribu ton PKS dan wood pellet, yang akan dimanfaatkan sebagai sumber energi ramah lingkungan di tengah transisi Jepang menuju target net zero emission 2050.

“Industri mobil Jepang yang kini beralih ke kendaraan listrik memicu kebutuhan energi terbarukan. Ini peluang emas bagi Indonesia,” jelas Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi.

Indonesia saat ini memproduksi sekitar 14 juta ton PKS, dengan 35% di antaranya diekspor. Jepang menjadi pasar utama dengan volume ekspor 4,5 juta ton per tahun, dan diprediksi meningkat hingga 7 juta ton per tahun pada 2025-2026.

PKS dan wood pellet dinilai sangat ramah lingkungan karena rendah emisi karbon. Setiap ton PKS yang digunakan sebagai bahan bakar mampu menurunkan emisi CO₂ hingga 0,94 ton. Selain untuk pembangkit listrik, PKS juga digunakan dalam produksi arang aktif, pemurnian air, serta pembersihan udara.

Sekjen Aprebi, Dikki Akhmary, menyatakan dukungannya terhadap upaya pemerintah mempromosikan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) ke Jepang sebagai jaminan keberlanjutan produk biomassa Indonesia.

“Kesadaran global terhadap ekonomi hijau menjadi momentum emas bagi Indonesia untuk memperluas ekspor energi terbarukan berkualitas tinggi,” ujar Dikki.

Pemerintah Indonesia berkomitmen meningkatkan ekspor biomassa sekaligus membantah kampanye negatif terkait keberlanjutan industri sawit. Fajarini Puntodewi menegaskan, sertifikasi berkelanjutan menjadi bukti kuat keberpihakan Indonesia pada prinsip ekonomi hijau global.

Salah satu pelaku usaha, Alexander dari PT Prima Khatulistiwa Sinergi, mengapresiasi dukungan Kemendag dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka yang memfasilitasi misi dagang ini. “Kami bisa mempererat kemitraan dengan Jepang dan menjajaki peluang baru di sektor lain,” ungkapnya.

#MisiDagangJepang #EksporBiomassa #PKSIndonesia #WoodPellet #EkonomiHijau #Kemendag #EksporEnergiTerbarukan

#PalmKernelShell #SVLK #ISPO #Aprebi #ZeroEmission2050 #IndustriSawit #IndustriBiomassa #PerdaganganInternasional

Penulis : Rizky Sapta Nugraha

Editor : Ali Ramadhan

Sumber : Berita Kemendag RI | Jakarta, 15 Juni 2025. https://www.kemendag.go.id/berita/perdagangan/biomassa-indonesia-raup-transaksi-rp104-triliun-pada-misi-dagang-jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *