Kementerian Pariwisata Perluas Kerja Sama Internasional, Teken MoU dengan Tiongkok

On Berita – Jakarta — Kementerian Pariwisata terus memperluas promosi dan kolaborasi internasional. Selain berpartisipasi dalam kunjungan kenegaraan, Indonesia aktif hadir dalam berbagai forum dunia serta menandatangani MoU penting dengan Tiongkok untuk penguatan sektor pariwisata.

Jakarta (13/6/2025) — Kementerian Pariwisata Indonesia memperkuat posisinya di kancah global dengan aktif berpartisipasi dalam berbagai forum internasional serta menjalin kerja sama bilateral guna memperluas cakupan promosi pariwisata Tanah Air.

Selain mendampingi Presiden dalam kunjungan kenegaraan ke Prancis, Menteri Pariwisata Widiyanti memaparkan serangkaian program internasional yang telah dijalankan kementeriannya. Salah satu upaya tersebut adalah keikutsertaan Indonesia dalam UN Tourism Executive Council ke-123 pada 27 Mei 2025 di Spanyol, diwakili oleh Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa.

“Dalam pertemuan bilateral, kami membahas peluang konkret kerja sama sektor pariwisata, termasuk pertukaran best practices serta penguatan kolaborasi antarnegara,” ujar Ni Luh Puspa, usai melakukan pertemuan bilateral dengan Spanyol, India, Meksiko, dan Tunisia.

Di Asia Timur, Kementerian Pariwisata turut berpartisipasi dalam World Osaka Expo 2025 pada 26-31 Mei 2025 di Jepang. Tidak hanya itu, Indonesia juga menggelar forum bisnis dan investasi bertema “Health and Wellness Tourism” pada 3 Juni 2025 di Osaka, yang dihadiri oleh 68 peserta dari kalangan pemerintah, pelaku usaha, serta ASEAN-Japan Centre.

“Kami memaparkan berbagai peluang investasi di sektor pariwisata kepada para investor Jepang,” ujar Menteri Widiyanti.

MoU Strategis dengan Tiongkok

Upaya penguatan kerja sama juga diwujudkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Pariwisata Indonesia dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Rakyat Tiongkok. Penandatanganan dilakukan saat kunjungan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang ke Indonesia pada 24-26 Mei 2025.

“MoU ini difokuskan untuk meningkatkan pertukaran kunjungan wisatawan kedua negara dan memudahkan aktivitas promosi bersama,” ujar Menteri Widiyanti.

Menurut Menteri, kolaborasi internasional yang kuat merupakan kunci untuk memajukan pariwisata nasional sebagai pilar ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.

“Kementerian Pariwisata akan terus melangkah dengan prinsip keberlanjutan, inklusivitas, dan daya saing global, sekaligus menjaga pelestarian budaya dan lingkungan,” tegasnya.