Kemenpar Gelar “Kampung Main” untuk Kenalkan Desa Wisata Berkelanjutan ke Anak-Anak

On Berita – Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan program “Aktivasi Kampung Main” sebagai bentuk promosi desa wisata berkelanjutan. Menggandeng 18 mitra Co-Branding Wonderful Indonesia, program ini menyasar anak-anak selama liburan sekolah guna menanamkan nilai regenerative tourism sejak dini.

Jakarta – Kemenparekraf melalui Deputi Bidang Pemasaran, Ni Made Ayu Marthini, resmi meluncurkan program “Kampung Main” yang akan digelar di lima kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Tabanan. Program ini menjadi sarana edukatif yang menyenangkan bagi anak-anak untuk mengenal pentingnya desa wisata dan kelestarian lingkungan.

“Kehadiran program aktivasi Kampung Main patut diapresiasi. Ini adalah kolaborasi positif antara pemerintah dan 18 mitra Co-Branding Wonderful Indonesia dalam mendorong pariwisata yang ramah lingkungan,” ujar Ni Made dalam keterangannya (24/6/2025).

Kampung Main akan diisi dengan berbagai aktivitas edukatif seperti permainan tradisional, mewarnai DIY, story telling, foto tematik desa wisata, serta instalasi seni dari limbah daur ulang. Anak-anak juga dapat mengikuti lomba media sosial untuk memenangkan liburan ke desa wisata unggulan.

Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran, Firnandi Gufron, menambahkan bahwa program ini tak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga memupuk tanggung jawab generasi muda dalam menjaga alam dan budaya lokal.

“Kampanye ini bertujuan menanamkan kesadaran akan regenerative tourism, yaitu pariwisata yang tidak hanya mempertahankan, tetapi memperbaiki kondisi lingkungan dan sosial masyarakat desa,” jelas Firnandi.

Jadwal lengkap aktivasi “Kampung Main”: Taman Mini Indonesia Indah Jakarta (26-29 Juni 2025), Kiara Artha Park Bandung (4-6 Juli 2025), Pasar Wiguna Taman Ambarrukmo (5-6 Juli 2025), Kidzania Surabaya (11-13 Juli 2025), Secret Garden Village Tabanan (11-13 Juli 2025).

Program ini diharapkan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keberlangsungan desa wisata serta memperkuat ekosistem pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.