
Saham BSI Anjlok 7% di Tengah Gangguan Aplikasi BYOND
On Berita – Jakarta — Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI / kode emiten: BRIS) mengalami tekanan hebat pada perdagangan hari ini, Senin (2/6). Penurunan tajam terjadi di tengah gangguan layanan aplikasi BYOND by BSI yang belum pulih sejak Minggu (1/6).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per pukul 15.30 WIB, harga saham BRIS anjlok 210 poin atau 7%, dan ditutup di level Rp 2.800 per saham.
Saham sempat dibuka pada level Rp 3.000 per lembar dan melemah jelang jeda perdagangan menjadi Rp 2.850, dengan pergerakan harian di kisaran Rp 2.780 – Rp 3.000.
Gangguan Layanan BYOND Dinilai Pengaruhi Kepercayaan Pasar
Pantauan On Berita dan sejumlah pengguna menunjukkan aplikasi BYOND by BSI mengalami pemeliharaan sistem yang membuat layanan digital banking tidak dapat diakses.
Saat pengguna mencoba masuk, layar aplikasi hanya menampilkan notifikasi:
“Mohon kembali lagi nanti, ya! Saat ini BYOND dalam pemeliharaan sistem untuk meningkatkan layanan agar lebih optimal.”
Pesan yang sama muncul secara berulang, menandakan belum adanya pemulihan sejak gangguan terjadi.
Respons Pasar: Sentimen Negatif untuk Layanan Digital
Gangguan ini dinilai menjadi salah satu penyebab utama tekanan pada saham BRIS hari ini, mengingat layanan digital menjadi ujung tombak transaksi nasabah di era perbankan modern.
Analis pasar modal menyebutkan, ketidakstabilan infrastruktur digital berpotensi menurunkan kepercayaan investor, terutama jika tidak ada komunikasi dan penyelesaian yang cepat dari manajemen.
Deskripsi Singkat:
Saham PT Bank Syariah Indonesia (BSI) anjlok 7% di tengah gangguan layanan aplikasi BYOND sejak Minggu. Gangguan sistem digital dinilai memicu reaksi negatif pasar terhadap kinerja jangka pendek BSI.
Penulis: Rizky Sapta Nugraha
Editor: Redaksi On Berita
Sumber: Detik News | Jakarta, 2 Juni 2025