BRICS dan Indonesia: Apa Artinya bagi Perekonomian Nasional?

On Berita – Jakarta – Indonesia kini telah resmi menjadi anggota penuh dari BRICS, kelompok negara berkembang yang berpengaruh di dunia ekonomi dan politik internasional.

Gabungnya Indonesia ke dalam organisasi ini menandai tonggak baru dalam diplomasi dan strategi ekonomi negara.

BRICS sendiri adalah akronim dari lima negara awal yaitu Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, yang sejak awal dibentuk untuk memajukan kerja sama ekonomi di antara negara berkembang.

Indonesia merupakan negara anggota terbaru setelah sebelumnya hanya berstatus mitra.

1. Apa itu BRICS?

BRICS adalah sebuah forum ekonomi dan politik yang terdiri dari negara-negara berkembang dengan pengaruh signifikan terhadap perekonomian dunia.

Awalnya BRICS hanya terdiri dari lima negara, namun dalam beberapa tahun terakhir jumlah anggota tumbuh setelah berbagai negara diundang dan bergabung.

Keanggotaan penuh memberikan hak peran serta dalam pengambilan keputusan di berbagai platform BRICS, termasuk lembaga pembiayaan seperti New Development Bank (NDB).

Keunggulan utama BRICS adalah kapasitasnya dalam menyeimbangkan dominasi blok negara maju, menciptakan ruang bagi negara berkembang untuk menyuarakan kepentingannya.

Organisasi ini berupaya memperkuat kerja sama ekonomi, investasi, dan pembangunan berkelanjutan antar negara anggotanya.

2. Keunggulan BRICS

Sebagai organisasi multilateral, BRICS memiliki sejumlah keunggulan strategis, antara lain:

• Pasar dan Ekonomi Besar

Negara-negara BRICS mewakili sebagian besar penduduk dunia serta persentase besar Produk Domestik Bruto global. Keanggotaan ini membuka akses pasar yang jauh lebih luas bagi Indonesia.

• Diversifikasi Kerja Sama

Melalui BRICS, Indonesia dapat memperluas hubungan ekonomi dan perdagangan dengan negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, tidak hanya bergantung pada pasar tradisional seperti AS dan Eropa.

• Akses Pembiayaan Alternatif

Anggota BRICS memiliki akses ke sumber pembiayaan seperti NDB yang dapat mendukung pembangunan infrastruktur nasional dengan alternatif pembiayaan yang potensial lebih fleksibel.

• Pengaruh Global Lebih Besar

Sebagai negara anggota penuh, Indonesia kini memiliki suara dalam forum multilateral penting dan dapat ikut menentukan arah kerja sama ekonomi internasional yang lebih adil.

3. Dampak Keanggotaan BRICS untuk Indonesia

Keanggotaan BRICS diharapkan membawa dampak positif di berbagai dimensi:

• Ekonomi dan Perdagangan

Akses lebih besar ke pasar anggota BRICS berarti peluang ekspor untuk produk Indonesia meningkat—mulai dari komoditas pertanian hingga barang manufaktur.

• Investasi Asing (FDI)

Keterlibatan dalam BRICS akan menguatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi, terutama di sektor infrastruktur, energi, dan teknologi.

• Diplomasi dan Politik Internasional

Posisi Indonesia dalam forum global menjadi lebih kuat. Suara negara dalam isu-isu besar dunia seperti reformasi sistem multilateral dapat terdengar lebih jelas.

• Kerja Sama Teknologi dan Infrastruktur

Kolaborasi dengan anggota BRICS berpotensi mempercepat transfer teknologi dan pembangunan infrastruktur strategis di dalam negeri.

Meskipun peluang besar terbuka, Indonesia tetap harus merumuskan strategi matang untuk memanfaatkan keanggotaan ini secara optimal, termasuk mengelola tantangan geopolitik dan ekonomi global.

4. Orientasi Indonesia di BRICS

Indonesia tidak hanya ingin memanfaatkan manfaat langsung ekonomi dari BRICS, tetapi juga memperkuat perannya sebagai juru bicara Global South—negara-negara berkembang yang ingin mendapat posisi seimbang dalam aturan ekonomi dan politik dunia.

Keputusan bergabung ini juga sejalan dengan kebijakan luar negeri Indonesia yang berprinsip bebas aktif serta memperluas jaringan kerja sama strategis tanpa mengorbankan kedaulatan kebijakan nasional.

Secara keseluruhan, keanggotaan Indonesia di BRICS bukan sekadar simbol status, tetapi menjadi fondasi baru untuk memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional—baik dari sisi ekonomi, politik, maupun diplomasi strategis.