Dari Bayi hingga Lansia, Pemeriksaan Kesehatan Gratis Ungkap Masalah Gizi hingga Hipertensi
On Berita – Jakarta – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) terus menunjukkan hasil menggembirakan. Hingga awal November, tercatat 51 juta masyarakat telah mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan, melampaui target nasional 50 juta peserta yang ditetapkan hingga akhir tahun.
Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono, saat meninjau pelaksanaan CKG di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3, Jakarta Selatan, Kamis (6/11), menyampaikan bahwa capaian ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memastikan seluruh lapisan masyarakat memperoleh layanan kesehatan yang merata dan berkualitas.
“Alhamdulillah, hingga saat ini peserta yang terdaftar dalam program Cek Kesehatan Gratis telah mencapai 54 juta jiwa, dan yang sudah dilayani sebanyak 51 juta jiwa. Padahal target awal kami sampai Desember hanya 50 juta. Ini bukti kolaborasi pemerintah, instansi, dan masyarakat berjalan dengan sangat baik,” ujar Prof. Dante.
Ia menjelaskan, hasil pemeriksaan dalam program ini tidak hanya berupa pendataan, tetapi juga langsung ditindaklanjuti dengan pengobatan dan edukasi kesehatan.
“Mereka yang terdeteksi hipertensi, diabetes, penyakit paru, atau gigi langsung mendapat pengobatan dan edukasi. Data ini menjadi dasar penyusunan program promosi kesehatan seperti cara menyikat gigi yang benar, menjaga kebugaran, dan mencegah obesitas,” tambahnya.
Dari hasil pemantauan CKG di berbagai daerah, ditemukan sejumlah masalah kesehatan yang berbeda pada tiap kelompok usia.
- Bayi baru lahir: berat badan lahir rendah dan ikterus (bayi kuning).
- Anak pra-sekolah: gizi kurang dan karies gigi.
- Anak usia sekolah: kekurangan aktivitas fisik.
- Dewasa: obesitas mencapai 30% dan aktivitas fisik rendah.
- Lansia: hipertensi (37%), gangguan mobilisasi, dan penurunan kebugaran.
Prof. Dante menegaskan pentingnya deteksi dini agar penyakit tidak berkembang menjadi lebih parah. “Cek kesehatan gratis ini penting karena banyak penyakit ditemukan sebelum gejala muncul. Misalnya, hipertensi yang tidak terdeteksi bisa berujung stroke atau gagal ginjal. Jika dideteksi lebih awal, pengobatan lebih efektif dan biaya jauh lebih rendah,” jelasnya.
Ke depan, Kemenkes RI akan memperluas cakupan program melalui kerja sama lintas sektor, termasuk pelibatan komunitas pekerja, organisasi masyarakat, dan panti sosial. Selain itu, kapasitas sistem data nasional juga akan ditingkatkan dari 3 miliar menjadi 9 triliun rekaman untuk mengoptimalkan pemanfaatan hasil pemeriksaan kesehatan.
Prof. Dante juga menekankan bahwa pemerataan akses layanan kesehatan harus tetap dijamin, termasuk bagi masyarakat tanpa NIK atau BPJS.
“Kesehatan adalah hak semua warga negara. Dalam kondisi gawat darurat, siapapun harus tetap mendapatkan pertolongan medis,” tegasnya.
Sebagai penutup, Prof. Dante mengajak masyarakat untuk segera memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis di fasilitas kesehatan terdekat agar dapat menjaga kesehatan secara berkelanjutan.
#KesehatanNasional #CekKesehatanGratis #KemenkesRI #GiziSeimbang #Hipertensi #ONBERITA #OnBerita #OnBeritaNasional #OnBeritaJakarta
Penulis : Rizky Sapta Nugraha
Editor : Ali Ramadhan
Sumber : Berita Kemenkes RI | 10 November 2025 https://kemkes.go.id/id/dari-bayi-hingga-lansia-pemeriksaan-kesehatan-gratis-ungkap-masalah-gizi-hingga-hipertensi
