Legislator Desak KPI Hentikan Sementara Program Xpose Trans7 Usai Tayangan Lecehkan Pesantren
2 mins read

Legislator Desak KPI Hentikan Sementara Program Xpose Trans7 Usai Tayangan Lecehkan Pesantren

On Berita – Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq, mengecam keras program Xpose yang tayang di Trans7 karena dianggap melecehkan ulama dan dunia pesantren. Tayangan yang menampilkan situasi di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, itu menuai kecaman publik dan memicu tagar #BoikotTrans7 di media sosial.

Dalam pernyataannya, Maman menilai tayangan tersebut tidak hanya menyudutkan lembaga pesantren, tetapi juga memperlihatkan lemahnya etika serta kualitas jurnalistik lembaga penyiaran.

“Tayangan itu bersifat tendensius, berkualitas rendah, dan tidak mendidik,” ujar Maman dalam keterangan rilis yang diterima Parlementaria, Kamis (16/10/2025).

Kontroversi ini bermula dari segmen berjudul provokatif “Santrinya minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?”. Cuplikan video dari segmen tersebut viral di media sosial dan dianggap merendahkan kehidupan santri serta nilai-nilai luhur pesantren.

Maman menyebut tayangan itu menggiring opini publik secara sepihak dengan mengabaikan prinsip dasar jurnalisme.

“Trans7 mengambil cuplikan tanpa konteks, memotong visual, dan membingkainya dengan narasi infotainment yang mengedepankan sensasi, bukan fakta,” jelasnya.

Ia menegaskan, program Xpose bukanlah forum opini bebas seperti talkshow, melainkan tayangan hiburan jurnalistik yang seharusnya tunduk pada kode etik media. Maman juga menilai Trans7 gagal menghadirkan keseimbangan informasi atau cover both sides.

“Sangat tidak beretika jika Trans7 menggiring opini publik tanpa sudut pandang lain,” tegasnya.

Maman menekankan bahwa pesantren bukanlah bahan hiburan, melainkan lembaga pendidikan yang memiliki kontribusi besar bagi masyarakat kecil.

“Pesantren mendidik anak-anak dari keluarga tidak mampu. Kritik boleh, tapi harus disampaikan dengan cara yang baik,” katanya.

Menyikapi hal ini, Maman mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) segera memanggil dan memeriksa pihak Trans7, serta menghentikan sementara program Xpose hingga ada evaluasi menyeluruh terhadap isi dan proses produksinya.

“Saya mendesak KPI agar turun tangan, memeriksa, dan menyetop sementara program Xpose,” ujar Maman.

Selain KPI, Maman juga meminta Dewan Pers untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran kode etik jurnalistik. Bila ditemukan unsur kelalaian atau kesengajaan, ia mendorong agar sanksi tegas dijatuhkan.

“Kami mendorong Trans7 menayangkan program yang edukatif, inspiratif, dan objektif tentang pesantren,” ungkapnya.

Maman menegaskan bahwa banyak pesantren di Indonesia yang berhasil mencetak santri unggul dan berkontribusi nyata bagi masyarakat. Karena itu, ia meminta media menampilkan sisi positif dunia pesantren sebagai bentuk keseimbangan informasi.

“Trans7 perlu melakukan cover both sides dan menampilkan pesantren lain secara adil dan objektif,” tutupnya.

#BoikotTrans7 #PesantrenLirboyo #KPI #XposeTrans7 #EtikaJurnalistik #MediaMassa #DewanPers #PesantrenIndonesia #MamanImanulhaq #ONBERITA #OnBerita #OnBeritaNasional #OnBeritaJakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *