Presiden Prabowo Melihat Langsung Penyerahan Aset dari Tambang Ilegal kepada PT Timah.
2 mins read

Presiden Prabowo Melihat Langsung Penyerahan Aset dari Tambang Ilegal kepada PT Timah.

ON BERITA_Presiden Prabowo Subianto menyaksikan secara langsung penyerahan aset Barang Rampasan Negara (BRN) kepada PT Timah Tbk. di Smelter PT Tinindo Internusa di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin, 6 Oktober 2025. Aset diserahkan dari Jaksa Agung kepada Wakil Menteri Keuangan, kemudian dari Wakil Menteri Keuangan ke CEO Danantara, dan akhirnya ke Direktur Utama PT Timah Tbk.

Presiden Prabowo menyaksikan peristiwa bersejarah tersebut, yang menandai upaya besar pemerintah untuk memperbaiki kerugian yang disebabkan oleh aktivitas tambang ilegal di wilayah PT Timah. “Pagi hari ini saya ke Bangka. Tadi bersama-sama kita menyaksikan penyerahan rampasan negara dari perusahaan swasta yang melaksanakan pelanggaran hukum,” kata Prabowo kepada awak media setelah acara.

Aset dalam jumlah besar dan beragam termasuk dalam barang rampasan yang diserahkan, termasuk: 108 unit alat berat; 99,04 ton kristal Sn produk kristal; 94,47 ton tin crude dalam 112 petakan/balok; 15 bundle aluminium (15,11 ton) dan 10 jumbo bag (3,15 ton); 680.687,6 kg logam timah Rfe; 1 karyawan; kendaraan 53 unit; tanah 22 bidang seluas 238.848 m2; alat pertambangan 195 unit; 680.687,6 kg logam timah; 6 smelter unit; dan uang tunai senilai 202.701.078.3 disetorkan ke kas negara.

Presiden Prabowo menyatakan bahwa aset yang disita dan diserahkan mencapai sekitar Rp6 hingga Rp7 triliun, belum termasuk tanah jarang (monasit atau tanah jarang yang jarang) yang nilainya mungkin jauh lebih besar.

Nilai total dari enam smelter dan barang-barang yang disita berkisar antara enam dan tujuh triliun. Namun, tanah jarang yang belum diurai mungkin memiliki nilai yang lebih besar. Presiden menyatakan, “Monasit ya, monasit satu ton itu bisa ratusan ribu dolar, 200 ribu dolar.”

Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa aktivitas tambang ilegal di wilayah PT Timah telah mengakibatkan kerugian negara sebesar sekitar 300 triliun rupiah, menunjukkan betapa besarnya kebocoran kekayaan negara yang harus segera dihentikan.

Presiden tegas menyatakan, “Kita bisa bayangkan kerugian negara dari enam perusahaan ini saja, kerugian negara total 300 T. Kerugian negara sudah berjalan 300 triliun, ini kita berhenti.” BPMI Setpres

#onberita #onberitajakarta #PrabowoSubianto #PresidenPrabowo #PTTimah #TambangIlegal #PenyerahanAsetNegara #PemberantasanTambangIlegal #SDAIndonesia #PertambanganIndonesia #TimahIndonesia #InvestasiNasional #KedaulatanSDA #PemerintahIndonesia #EkonomiNasional #TransformasiIndustriTambang

Penuis: Muhidin

Editor : Ali Ramadhan

Sumber berita : setkab.go.id || 6 oktober 2025

Sumber : https://setkab.go.id/presiden-prabowo-saksikan-penyerahan-aset-rampasan-negara-ke-pt-timah/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *