Kopdes Merah Putih Bukan Program Top-Down, Warga Desa Jadi Subjek Ekonomi
2 mins read

Kopdes Merah Putih Bukan Program Top-Down, Warga Desa Jadi Subjek Ekonomi

On Berita – Jakarta – Program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menjadi salah satu inisiatif strategis pemerintah dalam memperkuat ekonomi kerakyatan. Meski dicetuskan oleh Presiden Prabowo Subianto dengan target 80.000 unit Kopdes/Kel, pengelolaan program ini sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat desa melalui mekanisme musyawarah desa khusus (musdesus).

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah menegaskan, Kopdes/Kel Merah Putih bukan sekadar wadah distribusi barang subsidi, tetapi harus berkembang sebagai sentra produktif sekaligus agregator hasil produksi masyarakat.

“Kalau selama ini masyarakat desa selalu menjadi target pasar, sekarang kita balik. Dengan Kopdes, masyarakat bukan hanya jadi objek, tapi pelaku pasar. Dari mereka, oleh mereka, dan untuk mereka,” ujar Farida saat membuka Rapat Koordinasi Regional di Banten, Jumat (26/9/2025).

Dalam forum yang diikuti kepala dinas dari 10 provinsi (Aceh, Bengkulu, Jambi, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Gorontalo, Papua Pegunungan, Papua Selatan), Wamenkop menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak, termasuk dengan BUMN/BUMD.

Pemerintah, kata Farida, hanya berperan sebagai fasilitator, sementara pengurus Kopdes memiliki keleluasaan dalam mengelola bisnis secara mandiri. “Koperasi harus menjadi etalase karya masyarakat desa,” tegasnya.

Sebagai bentuk dukungan awal, pemerintah menargetkan sekitar 1.000 Kopdes/Kel segera mendapatkan pembiayaan awal dari Bank Himbara. Database dan mekanisme pencairan telah disiapkan Kemenkop untuk mendukung percepatan operasionalisasi koperasi.

Wakil Gubernur Banten H.R. Achmad Dimyati menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini. Ia menegaskan koperasi tetap menjadi soko guru ekonomi nasional dan mengingatkan agar Kopdes tidak mengulang kegagalan program lama seperti Kredit Usaha Tani (KUT).

“Kita harap Kopdes ini tidak gagal seperti KUT. Koperasi diharapkan bisa tumbuh dari tingkat desa, kelurahan, hingga memberi multiplier effect besar sekali,” katanya.

Di Banten, seluruh desa dan kelurahan telah memiliki Kopdes/Kel Merah Putih kecuali di wilayah Badui. Namun, baru sekitar 20 persen yang aktif beroperasi. Untuk mendorong percepatan, Pemprov Banten menyiapkan penghargaan bagi Kopdes/Kel terbaik.

#KopdesMerahPutih #EkonomiKerakyatan #GotongRoyong #UMKM #EkonomiDesa #Koperasi #Kolaborasi #EkonomiIndonesia #ONBERITA #OnBerita #OnBeritaNasional #OnBeritaJakarta

Penulis : Rizky Sapta Nugraha

Editor : Ali Ramadhan

Sumber : Berita Kemenkop RI | 28 September 2025 https://kop.go.id/read/wamenkop-farida-kopdes-merah-putih-bukan-program-top-down-warga-desa-jadi-subjek-ekonomi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *