
Menkes Tinjau Fasilitas BGSi dan Uji Klinik di RSCM, Dorong Inovasi Genomik Nasional
On Berita – Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meninjau sejumlah fasilitas laboratorium riset dan klinik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), termasuk pusat penelitian genomik di Gedung Eijkman, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Kunjungan dimulai dari Ruang Sekuensing yang menjadi pusat kegiatan human whole genome sequencing (hWGS), lalu berlanjut ke Biobank, pusat penyimpanan sampel biologis berstandar internasional, serta Server Room dengan sistem pengelolaan data genomik berskala besar. Menkes juga mengunjungi Ruang Program Generasi Sehat, yang dirancang untuk pengembangan kesehatan berbasis data genomik.
Tak hanya itu, Menkes menutup rangkaian kunjungan di Laboratorium Uji Klinik RSCM, yang berperan penting dalam penelitian terapan dan pengujian klinis untuk mendorong inovasi layanan kesehatan.
Dalam keterangannya, Menkes mengapresiasi capaian Bio Genome Science Initiative (BGSi) sesuai roadmap nasional.
“Kita patut bangga karena infrastruktur riset genomik Indonesia semakin maju. Data genomik akan menjadi fondasi penting bagi precision medicine dan kesehatan masyarakat, sehingga generasi Indonesia lebih sehat di masa depan,” ujarnya.
Kemenkes juga menegaskan percepatan Program Generasi Sehat di Gedung Eijkman. Pemerintah telah menyetujui dukungan anggaran Rp30 miliar pada 2026, lebih efisien dari rencana awal Rp300 miliar. Tambahan kebutuhan akan ditopang melalui skema multi donor trust fund (MDTF) dengan komitmen awal Rp10,9 miliar.
Direktur Utama RSCM, dr. Supriyanto, menyebut kunjungan Menkes menjadi momentum penting untuk memastikan kesiapan RSCM dalam riset berbasis genomik.
“Kunjungan ini melihat langsung perkembangan fasilitas, potensi, sekaligus hambatan yang harus segera diatasi agar pelayanan dan penelitian di RSCM berkembang sejalan standar negara maju,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua KSM Mikrobiologi Klinik RSCM, dr. Yulias Rosa, memperkenalkan instrumen diagnostik terbaru, seperti Mesin Kultur Darah untuk deteksi sepsis, MALDI-TOF yang mampu identifikasi mikroorganisme dalam 30 detik, serta Alat Uji Kepekaan Antibiotik.
“Dengan teknologi ini, diagnosis infeksi dapat dilakukan cepat dan akurat, sehingga terapi lebih tepat sasaran,” jelasnya.
Hingga 10 September 2025, program BGSi telah merekrut 15.231 partisipan, menghasilkan 12.378 data hWGS, melakukan 11.349 analisis sekunder, serta 5.781 analisis farmakogenomik. Dengan fasilitas yang ada, kapasitas pemeriksaan hWGS mencapai 15.456 sampel per tahun.
Menkes menegaskan bahwa penguatan riset genomik dan laboratorium di RSCM merupakan bagian dari transformasi kesehatan nasional. Kolaborasi lintas sektor diharapkan membuat riset genomik Indonesia berdaya saing global sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
#MenkesBudiGunadi #RSCM #BGSi #GenomikIndonesia #KesehatanNasional #UjiKlinik #ONBERITA #OnBerita #OnBeritaNasional #OnBeritaJakarta
Penulis : Rizky Sapta Nugraha
Editor : Ali Ramadhan
Sumber : Berita Kemenkes RI | 12 September 2025 https://kemkes.go.id/id/menteri-kesehatan-tinjau-fasilitas-bgsi-dan-uji-klinik-di-gedung-eijkman-rscm