Sukses Business Matching, Kerajinan Anyaman Jatim Tembus Pasar Malaysia Rp239,50 Juta
2 mins read

Sukses Business Matching, Kerajinan Anyaman Jatim Tembus Pasar Malaysia Rp239,50 Juta

On Berita – Jakarta Produk kerajinan anyaman Indonesia dari Jawa Timur kembali membuktikan daya saingnya di pasar global. Melalui strategi business matching, PT Sang Bamboo Alam Indonesia berhasil meraih pesanan dari buyer Malaysia senilai Rp239,50 juta untuk produk topi dan tas pandan, yang akan dipasarkan ke sektor perhotelan dan pariwisata.

Produk kerajinan anyaman Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. PT Sang Bamboo Alam Indonesia, pelaku UMKM dari Jawa Timur, berhasil mendapatkan pesanan (purchase order/PO) dari perusahaan Malaysia, Cemara Ayu Sdn. Bhd., dengan nilai mencapai Rp239,50 juta.

Pesanan tersebut meliputi produk kerajinan berupa topi dan tas pandan yang dipadukan dengan material kulit, baik asli maupun sintetis. Produk ini rencananya akan dipasarkan ke sektor perhotelan dan pariwisata di Malaysia.

PO bertanggal 26 Juni 2025 ini merupakan hasil nyata dari kegiatan business matching yang difasilitasi Atase Perdagangan (Atdag) RI Kuala Lumpur pada 14 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa strategi business matching efektif mempertemukan produk unggulan Indonesia dengan pasar global.

Atdag RI Kuala Lumpur, Aziza Rahmaniar Salam, menyampaikan bahwa keberhasilan ini sejalan dengan program UMKM BISA Ekspor yang diinisiasi Kementerian Perdagangan RI.
“Kesuksesan UMKM kerajinan dari Jawa Timur menembus pasar Malaysia menunjukkan bahwa produk UMKM Indonesia mampu memenuhi standar global, khususnya di sektor perhotelan dan pariwisata. Kami berharap semakin banyak UMKM yang ikut mencari peluang ekspor,” ujar Aziza.

PT Sang Bamboo Alam Indonesia merupakan salah satu dari tiga peserta business matching selain Dona Doni Rattan dan PT Gondosuli Inovasi Multikarya. Kegiatan ini turut bersinergi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, yang membantu proses kurasi produk.

Pemilik PT Sang Bamboo Alam Indonesia, Pringga Aditiawan, mengapresiasi dukungan dari Disperindag Jawa Timur dan Atdag RI Kuala Lumpur.
“Semoga kami bisa terus berkontribusi dalam peningkatan ekspor UMKM, khususnya dari Jawa Timur. Kami berharap dukungan terus berlanjut agar semakin banyak buyer yang bisa dijangkau,” ungkap Pringga.

Berdasarkan data Kemendag, periode Januari–Juni 2025 mencatat ekspor Indonesia ke Malaysia mencapai USD 6,79 miliar, naik 12,84 persen dibanding periode sama tahun lalu. Sementara impor Indonesia dari Malaysia sebesar USD 5,23 miliar, sehingga Indonesia mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD 1,56 miliar.

Secara keseluruhan, total perdagangan Indonesia–Malaysia pada Januari–Juni 2025 mencapai USD 12,02 miliar, meningkat 9,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

Keberhasilan ekspor kerajinan anyaman dari Jawa Timur ini diharapkan menjadi langkah awal yang membuka peluang lebih besar bagi produk UMKM Indonesia untuk menembus pasar internasional.

#UMKMBisaEkspor #AnyamanIndonesia #EksporJatim #KerajinanUMKM #BusinessMatching #EksporMalaysia #KemendagRI #ONBERITA #OnBerita #OnBeritaNasional #OnBeritaJakarta

Penulis : Rizky Sapta Nugraha

Editor : Ali Ramadhan

Sumber : Berita Kemendag RI | Jakarta, 21 Agustus 2025. https://www.kemendag.go.id/berita/perdagangan/sukses-dari-business-matching-kerajinan-anyaman-indonesia-dipesan-malaysia-senilai-rp23950-juta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *