FHI 2025 Resmi Dibuka, Menparekraf Dorong Kuliner dan Perhotelan Jadi Mesin Ekonomi Baru

On Berita – Jakarta – Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya membuka FHI 2025 dan menegaskan komitmen pemerintah mendorong industri kuliner dan perhotelan yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Pameran dagang internasional Food & Hospitality Indonesia (FHI) 2025 resmi dibuka oleh Menteri Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Teuku Riefky Harsya di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran. Ajang ini menandai edisi ke-19 kehadiran FHI dalam 30 tahun terakhir, menghadirkan lebih dari 700 peserta dari 35 negara serta menargetkan 35.000 pengunjung domestik dan mancanegara.

Dalam sambutannya, Menparekraf menegaskan bahwa FHI 2025 bukan sekadar pameran dagang, melainkan forum strategis untuk mendorong transformasi berkelanjutan dalam rantai pasok industri makanan, minuman, dan perhotelan.

“FHI menjadi bagian penting dalam mendorong industri kuliner dan perhotelan Indonesia untuk lebih inklusif, inovatif, dan kompetitif. Sektor ini adalah wajah ekonomi kreatif masa depan,” tegas Teuku Riefky.

Menparekraf menyebut sektor kuliner telah menyumbang sekitar 38% dari PDB ekonomi kreatif tahun 2024 dan memproyeksikan terciptanya 7,6 juta lapangan kerja dalam lima tahun ke depan. Selain itu, nilai tambah ekonomi kreatif meningkat 119%, dan ekspor naik 67%.

Sebagai bentuk konkret dukungan terhadap UMKM, Kemenparekraf juga menghadirkan dua pelaku usaha kreatif kuliner binaan, yakni Rendang Restu Mande (produk rendang siap saji) dan Imago Raw Honey (madu murni). Keduanya menjadi simbol kekuatan produk lokal yang siap bersaing di pasar global.

“Melalui afirmasi kebijakan, digitalisasi, dan perlindungan kekayaan intelektual, kami ingin memastikan UMKM punya ekosistem yang mendukung dan berkelanjutan,” tambah Menparekraf.

Acara ini turut dihadiri oleh para pimpinan Informa Markets dari Asia dan Indonesia, serta para pejabat Kemenparekraf, termasuk Deputi Bidang Kreativitas Yuke Sri Rahayu dan Direktur Kuliner Andy Ruswar.

FHI 2025 diharapkan mendorong lahirnya sinergi antara pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat untuk memajukan industri makanan dan perhotelan sebagai salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi kreatif nasional.