Investasi Sektor Perikanan Tembus Rp2,38 Triliun, KKP Perkuat Sinergi Nasional-Daerah
3 mins read

Investasi Sektor Perikanan Tembus Rp2,38 Triliun, KKP Perkuat Sinergi Nasional-Daerah

On Berita – Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat realisasi investasi sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp2,38 triliun pada Triwulan I 2025. KKP terus memperkuat sinergi dengan BKPM dan Pemda untuk dorong pertumbuhan investasi berkelanjutan.

Investasi sektor kelautan dan perikanan (KP) menunjukkan tren yang menjanjikan. Pada Triwulan I Tahun 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatatkan nilai investasi mencapai Rp2,38 triliun, menandai langkah maju dalam mendorong pertumbuhan ekonomi biru nasional.

Capaian ini merupakan hasil dari sinergi kuat antara KKP, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Dinas Kelautan dan Perikanan di berbagai daerah. Sinergi ini mencakup pemetaan peluang usaha, penyusunan materi promosi, fasilitasi kemudahan perizinan, hingga pendampingan calon investor.

“Sinergitas antar kementerian/lembaga dan pemda menjadi kunci peningkatan investasi di sektor KP,” ungkap Tornanda Syaifullah, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDS), Minggu (13/7).

Dari total investasi sebesar Rp2,38 triliun, Rp1,46 triliun (61%) berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan Rp0,92 triliun (39%) dari Penanaman Modal Asing (PMA).

Bidang usaha yang paling banyak menyerap investasi adalah: Pengolahan hasil perikanan: Rp1,01 triliun (42,3%), Budi daya: Rp0,55 triliun (23,0%), Penangkapan ikan: Rp0,40 triliun (17,0%), Perdagangan: Rp0,36 triliun (15,1%), dan Jasa perikanan: Rp0,06 triliun (2,5%)

Sementara secara geografis, Jawa Timur memimpin realisasi investasi sebesar Rp548 miliar (23,1%), disusul Jawa Tengah Rp546 miliar (22,9%) dan DKI Jakarta Rp230 miliar (9,6%).

Dari sisi negara asal investor, Korea Selatan menduduki posisi teratas dengan investasi Rp370 miliar (40,7%), diikuti oleh Tiongkok Rp170 miliar (18,6%) dan Malaysia Rp130 miliar (14,1%).

Tren lima tahun terakhir (2021–2025) menunjukkan pertumbuhan investasi sektor KP sebesar 66,04% per tahun, menandakan peningkatan minat investor terhadap sektor ini.

Sebagai bagian dari strategi peningkatan pemahaman investasi, Ditjen PDS dan BKPM menggelar Sosialisasi Tata Cara Investasi Sub Sektor Pengolahan dan Pemasaran secara daring pada 3 Juli 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 777 peserta, termasuk pelaku usaha domestik dan asing, perwakilan dinas terkait, serta unit teknis KKP dan BKPM.

Sosialisasi ini juga mendukung kerangka Technical Cooperation Guidelines (TCG) antara Indonesia dan Tiongkok di bidang perikanan.

Meski demikian, kontribusi investasi sektor KP terhadap total nasional masih tergolong kecil: PMA berada di urutan ke-23 (0,15%), PMDN ke-22 (0,26%), dan investasi dari Tiongkok di posisi ke-21 (0,1%). Hal ini menjadi perhatian penting, mengingat sektor kelautan dan perikanan memiliki potensi besar dan kerja sama bilateral yang telah terjalin.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya telah menggagas program ekonomi biru untuk memperkuat daya saing produk perikanan berbasis sistem produksi berkelanjutan. Program ini terus dikembangkan melalui kolaborasi lintas sektor dari hulu hingga hilir.

KKP menargetkan ekosistem investasi yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi melalui peningkatan kualitas SDM, kemitraan strategis, serta tata kelola yang lebih baik.

“Kami ingin investasi sektor perikanan bukan hanya besar secara nominal, tapi juga berdampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat pesisir dan pelaku usaha,” tutup Tornanda.

#InvestasiKP #KKP2025 #KelautanPerikanan #EkonomiBiru #DitoAriotedjo #BKPM #SinergiPusatDaerah #ONBERITA

Penulis : Rizky Sapta Nugraha

Editor : Ali Ramadhan

Sumber : Berita Kementerian KKP RI | Jakarta, 16 Juli 2025. https://kkp.go.id/news/news-detail/investasi-sektor-kp-tembus-rp238-t-di-triwulan-i-2025-kkp-perkuat-sinergitas-z6gZ.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *