Biskuit, Madu, dan Kopi Indonesia Raup Potensi Rp48 Miliar dalam Business Matching di Taiwan

On Berita – Jakarta – Business Matching Indonesia di Taipei Food Fair 2025 hasilkan potensi transaksi USD 3,1 juta. Biskuit, madu, dan kopi jadi primadona, tunjukkan daya saing UMKM Indonesia di pasar global.

Produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia kembali mencuri perhatian dunia. Dalam kegiatan business matching yang digelar di Indonesia Exhibition Centre KDEI Taipei, potensi transaksi senilai USD 3,1 juta atau setara dengan Rp48 miliar berhasil tercatat. Kegiatan ini menjadi sorotan dalam rangkaian Taipei Food Fair 2025 yang berlangsung pada 25–28 Juni 2025.

Menurut Arif Sulistyo, Kepala KDEI Taipei, biskuit menyumbang sekitar 25 persen dari total potensi transaksi, sedangkan kopi dan madu menjadi produk yang paling banyak dikunjungi dalam sesi pameran.

“Mamin Indonesia semakin diminati. Inovasi dan peningkatan kualitas produk membuatnya siap bersaing di pasar global,” ujar Arif, Kamis (26/6).

Business matching ini merupakan hasil sinergi KDEI Taipei dengan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), melibatkan 12 perusahaan Indonesia, sembilan di antaranya adalah pelaku UMKM, serta dihadiri lebih dari 20 pembeli dari berbagai sektor industri pangan Taiwan.

“Ini bukan hanya ajang jual beli, tapi jembatan untuk kolaborasi jangka panjang,” lanjut Arif.

Ketua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman, turut mengapresiasi fasilitasi KDEI Taipei dan menyebut sinergi ini sebagai model ideal pembukaan akses ekspor untuk UMKM dan industri mamin Indonesia. “Hasilnya luar biasa. Potensi yang diraih ini membuktikan mamin kita semakin diterima dunia,” kata Adhi.

Taipei Food Fair 2025 sendiri diikuti oleh 1.700 pelaku usaha dari 33 negara, dan dikunjungi sekitar 45.000 orang, dengan 3.000 pembeli potensial. Indonesia hadir sebagai salah satu peserta strategis untuk memperluas ekspor, khususnya di sektor makanan ringan dan minuman herbal khas Nusantara.