Indonesia Siap Pimpin Ekonomi Digital ASEAN Lewat Optimasi AI dan Etika Inovatif

On Berita – Jakarta –  Indonesia menegaskan tekadnya menjadi kekuatan utama ekonomi digital ASEAN melalui strategi kecerdasan buatan (AI) yang inklusif, etis, dan kolaboratif.

Dalam forum Indonesia Strategic Engagement Workshop Series yang digelar oleh US-ASEAN Business Council di Jakarta, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyatakan komitmen Indonesia untuk memimpin transformasi ekonomi digital ASEAN lewat pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) yang etis dan strategis.

Indonesia dinilai sebagai pemain kunci ekonomi digital di kawasan dengan kontribusi sebesar USD 366 miliar dari proyeksi USD 1 triliun nilai ekonomi digital ASEAN pada 2030 (data McKinsey).

“Kami ingin Indonesia tidak hanya sebagai pengguna teknologi, tapi juga pemain utama dalam pengembangan AI di level global,” ujar Nezar.

Fakta dan Komitmen Pemerintah: Penetrasi internet Indonesia telah mencapai 80%, Sebanyak 97% wilayah permukiman telah terjangkau jaringan 4G, Pemerintah fokus pada migrasi ke 5G dan pembangunan infrastruktur digital yang kuat, dan Indonesia adalah negara pertama di ASEAN yang menuntaskan RAM-AI (Readiness Assessment Methodology for AI)

Nezar juga menegaskan pentingnya etika adaptif dalam regulasi AI agar tidak menghambat inovasi namun tetap sejalan dengan nilai-nilai global.

“Etika kami susun sebagai norma dasar yang fleksibel agar inovasi tetap tumbuh, namun tetap menjaga kepercayaan publik dan nilai kemanusiaan,” ucapnya.

Meski demikian, Nezar mengingatkan potensi ancaman dari teknologi AI, seperti deepfake dan disinformasi yang bahkan dapat mengecoh pembuat kebijakan.

“Kasus selama konflik Iran-Israel jadi pelajaran penting bahwa AI bisa berbahaya jika tak dikendalikan,” jelasnya.

Kolaborasi untuk Regulasi Inklusif, Nezar berharap forum ini membuka jalur komunikasi antara pemerintah dan pelaku industri untuk merancang kebijakan AI yang adaptif, kolaboratif, dan antisipatif.
Ia didampingi Dirjen Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah.